Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LNG Diramal Terserang Risiko Lonjakan Harga Tahun Ini

Setelah jatuh ke rekor terendah tahun lalu, harga LNG diramal akan melonjak pada sisa 2023.
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pembeli gas alam cair terbesar atau liquefied natural gas (LNG) di dunia, Jera Co., menyatakan ada risiko volatilitas pasar yang lebih besar tahun ini.

Yukio Kani, CEO Jera Co. mengatakan harga spot LNG telah jatuh dari rekor tertinggi tahun lalu, tetapi itu sebagian besar karena keberuntungan musim dingin lalu. Cuaca yang lebih hangat dari perkiraan dan pembatasan pandemi China mengurangi permintaan bahan bakar, katanya, dalam sebuah wawancara di Tokyo, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (1/5/2023).

Musim dingin ini, dengan kapasitas impor di Eropa meningkat dan China berpotensi meningkatkan permintaan setelah pembatasan pandemi berakhir, harga bisa melonjak lagi jika cuaca buruk melanda.

Jera, perusahaan patungan antara Tokyo Electric Power Co. Holdings Inc. dan Chubu Electric Power Co., mengumumkan pada Jumat (28/4/2023) bahwa mereka menyetujui kesepakatan 20 tahun untuk membeli LNG dari terminal yang diusulkan Venture Global LNG Inc. di Louisiana.
Sementara perusahaan mengharapkan permintaan LNG Jepang menurun selama dekade berikutnya, tetapi ada kemungkinan tidak ada perubahan berarti karena lebih banyak pusat data dan pabrik semikonduktor dibangun.

"Kedua fasilitas itu menghabiskan listrik, sehingga sulit untuk membaca prospek permintaan," katanya.

Jera juga mendukung rencana Jepang untuk menggunakan amonia dan hidrogen untuk mendekarbonisasi pembangkit listrik tenaga panas. Strategi tersebut mendapat penolakan dari negara lain, terakhir pada pertemuan para menteri energi dan lingkungan Kelompok Tujuh (G7).

Kani mengatakan menggunakan amonia untuk pembangkit listrik dapat menciptakan permintaan substansial yang akan memungkinkan aliran investasi dalam rantai pasokan, serupa dengan bagaimana Jepang membantu melahirkan industri LNG 50 tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper