Bisnis.com, JAKARTA – Emiten infrastruktur dan jalan tol terafiliasi Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) mencatatkan laba sebesar Rp72,43 miliar, atau meroket hingga 1.109 persen sepanjang 2022. Melejitnya laba terjadi berkat peningkatan lalu lintas jalan tol, serta kenaikan volume penjualan pada sektor energi terbarukan dan air bersih.
Head of Corporate Communication & CSR META Indah D. P. Pertiwi mengatakan meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat dan pengenduran pembatasan khususnya di Jakarta dan Makassar menjadi katalis utamanya.
"Untuk mendukung kestabilan kinerja dan bisnis perseroan manajemen mengoptimalkan penerapan growth strategy melalui kemitraan serta menjaga cash flow yang berhubungan dengan opex dan maintenance cost," ujar Indah dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (7/4/2023).
Adapun, sektor jalan tol tumbuh 32,7 persen dari Rp439,3 miliar menjadi Rp582,8 miliar. Sementara sektor energi terbarukan meningkat 10,1 persen dari Rp155,6 miliar menjadi Rp171,3 miliar, serta sektor air bersih tumbuh sebesar 2,6 persen dari Rp66,6 miliar menjadi Rp68,4 miliar.
META juga telah menyelesaikan seluruh proses pembelian 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) yang mengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Akuisisi tersebut dinilai sebagai bukti sinergi yang baik antara pemerintah dan pihak swasta. Hal ini membuat aset META meningkat 69,3 persen dari Rp6,6 triliun menjadi Rp11,1 triliun pada 2022.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, META membukukan pendapatan dan penjualan sebesar Rp1,4 triliun sepanjang 2022. Pendapatan dan penjualan tersebut naik 66 persen dari Rp844,78 miliar pada periode yang sama sebelumnya atau year-on-year (yoy).
Secara rinci, pendapatan dan penjualan META terdiri atas pendapatan usaha dan penjualan sebesar Rp822,43 miliar atau naik 24,31 persen, pendapatan konstruksi sebesar Rp563,99 miliar atau naik 232,39 persen, dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp15,93 miliar atau naik 17,67 persen.
Beban langsung dan beban pokok penjualan mencapai Rp821,07 miliar hingga akhir 2022. Jumlah ini meningkat dari Rp438,5 miliar dibandingkan pada 2021.
META mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp72,43 miliar sepanjang 2022. Laba tersebut meroket hingga 1.109 persen dari Rp5,98 miliar pada 2021.
Adapun hingga akhir Desember 2022, META mencatatkan jumlah aset senilai Rp11,15 triliun. Naik dari Rp6,58 triliun dibandingkan akhir Desember 2021.
Jumlah liabilitas META meningkat menjadi Rp7,67 triliun per 31 Desember 2022. Naik dari Rp3,22 triliun per 31 Desember 2021. Sementara itu, jumlah ekuitas META mencapai Rp3,48 triliun sampai akhir 2022. Naik dari Rp3,36 triliun pada akhir 2021.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 46,92 persen dari Rp986,01 miliar menjadi Rp523,37 miliar.