Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kans Hoki Telkom (TLKM) Jelang Pilpres 2024

Telkom Indonesia (TLKM) dapat meningkatkan kinerja seiring peningkatan traffic internet jelang Pilpres 2024.
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai Grapari di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai Grapari di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia Persero Tbk. (TLKM) diproyeksi dapat meningkatkan kinerja menjelang gelaran Pilpres dan Pilkada 2024.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy mengatakan menjelang Idulfitri, beberapa operator telekomunikasi telah mulai menaikkan harga paket datanya masing-masing. Robertus optimistis melihat tingkat pertumbuhan di sektor operator telekomunikasi masih akan cukup berjelanjutan ke depannya.

"Terutama di tahun ini dan 2024 semata-mata, karena adanya kemungkinan dari lonjakan traffic data. Adapun layanan data ini sudah mulai menggantikan layanan voice dan juga SMS," kata Robertus dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Indonesia Investment Education (IIE), dikutip Minggu (2/4/2023).

Robertus menuturkan, pilihan utama Mirae Asset Sekuritas di sektor telekomunikasi jatuh pada saham TLKM. Hal ini melihat keseimbangan neraca keuanga TLKM yang cukup sehat. Meskipun, dari segi valuasi, secara EV to EBITDA TLKM bukan merupakan saham emiten yang paling murah di sektornya.

Dia menjelaskan perhitungkan rasio utang bersih terhadap ekuitas TLKM hanya sekitar 24 persen, lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Misalnya PT Indosat Tbk. (ISAT) yang rasionya sudah lebih dari 168 persen, atau PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang melampaui 151 persen. 

Menurutnya, neraca keuangan yang sehat dapat membawa potensi distribusi dividen yang lebih besar, dan kemampuan untuk menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih tinggi. Dengan hal tersebut, TLKM dapat melakukan scale up ke bisnis-bisnisnya yang lain, seperti data center, menara, dan layanan digital.

Sementara, faktor risiko yang bisa menurunkan potensi saham TLKM datang dari pertumbuhan bisnis layanan data yang bisa saja tidak sesuai dengan harapan. Eksekusi yang lebih lambat dari strategi konvergensi TLKM juga masih bisa jadi batu sandungan.

Hingga akhir 2022 lalu, TLKM melaporkan laba usaha Rp39,58 triliun pada 2022, turun dari posisi tahun lalu Rp47,56 triliun pada 2021. Turunnya laba usaha ini akibat adanya kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi, yakni senilai Rp6,43 triliun, dari sebelumnya keuntungan sebesar Rp3,43 triliun secara tahunan. 

Telkom menjelaskan, jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) per Desember 2022 adalah sebesar Rp6,74 triliun, disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian. 

TLKM pun mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp20,75 triliun pada 2022. Laba bersih ini turun 16,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp24,76 triliun.

Sementara itu, pendapatan TLKM tumbuh 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp147,3 triliun, dari Rp143,2 triliun di 2021. 

----

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper