Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap Emiten Koleksi Lo Kheng Hong Intiland (DILD) Gelar RUPST 2025

Emiten koleksi jumbo Lo Kheng Hong Intiland Development akan menggelar RUPST 2025 dalam waktu dekat.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti yang menjadi salah satu koleksi jumbo Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) akan segera menggelar RUPST 2025.

Berdasarkan keterbukaan informasi Selasa (6/5/2025), Intiland Development akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2025. 

Adapun, RUPST Intiland 2025 memiliki enam mata acara. Salah satunya penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, Intiland mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,55 triliun, atau lebih rendah 34,61% dibandingkan dengan 2023 sebesar Rp3,9 triliun. 

Pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi Rp1,66 triliun atau 65% dari keseluruhan. Perseroan tercatat membukukan pendapatan berkelanjutan (recurring income) sebesar Rp883,8 miliar, atau 25% dari keseluruhan pendapatan usaha. 

Dilihat dari segmen pengembangannya, kawasan perumahan memberikan kontribusi pendapatan usaha Rp659,4 miliar, atau mengalami penurunan 22,1% dibandingkan dengan 2023.

Sementara segmen mixed-use dan high rise mencatatkan pendapatan usaha Rp371,8 miliar, atau mengalami penurunan 81,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berkelanjutan juga mengalami pertumbuhan di tahun 2024. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp883,8 miliar, atau naik 14,6% dibandingkan dengan 2023 yang tercatat sebesar Rp771,3 miliar.  

Kontribusi terbesar masih berasal dari pengelolaan fasilitas dan sarana olahraga, serta dari penyewaan perkantoran. Kawasan industri juga memberikan kontribusi pendapatan yang berasal dari pengelolaan kawasan, pengelolaan limbah, dan penyewaan fasilitas pergudangan. 

“Dari sisi kinerja profitabilitas, perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp263,9 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan 2023 senilai Rp1,27 triliun. Namun demikian, perseroan masih berhasil menjaga kinerja laba bersih yang mencapai Rp174,8 miliar, atau relatif stabil dibandingkan laba bersih pada 2023 sebesar Rp174,1 miliar,” ujarnya. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper