Bisnis.com, JAKARTA — Emiten data center portofolio konglomerat Anthoni Salim, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), melakukan pemanggilan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Dalam pengumumannya, DCI Indonesia mengundang para pemegang saham DCII untuk menghadiri RUPST yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 14 April 2023 pukul 10:00 WIB.
RUPST DCII kali ini akan memiliki tujuh mata acara. Pertama, persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan.
Kedua, persetujuan penggunaan laba bersih. Ketiga, persetujuan laporan realisasi penggunaan dana.
Keempat, persetujuan oenunjukkan akuntan publik dan atau Kantor Akuntan Publik tahun buku 2023. Kelima, penentuan remunerasi Dewan Komisaris dan pelimpahan wewenang penentuan remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris.
Keenam, persetujuan atas penjaminan utang terhadap sebagian besar kekayaan perseroan. Ketujuh, persetujuan pengangkatan kembali atau perubahan susunan direksi perseroan.
Baca Juga
Sebagai catatan, Anthoni Salim merupakan salah satu pemegang saham DCII dengan kepemilikan terbesar. Jumlah lembar yang dimiliki salah satu orang terkaya di Indonesia itu sebanyak 265,03 juta atau setara dengan 11,12 persen per 20 Maret 2023.
Dari sisi kinerja keuangan, perusahaan milik Otto Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang tahun 2022.
Seperti diberitakan sebelumnya, DCII membukukan pendapatan sebesar Rp1,04 triliun, naik 19,82 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp871,2 miliar.
Pendapatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pendapatan kolokasi sebesar Rp988 miliar yang naik 19,44 persen dibanding 2021 yang sebesar Rp828 miliar. Sementara itu, pendapatan lainnya juga naik 27,15 persen dari Rp43,2 miliar, menjadi Rp54,9 miliar secara tahunan atau year on-year (YoY).
Naiknya pendapatan DCII ini turut membuat beban pokok pendapatan DCII naik 12,43 persen menjadi Rp444,3 miliar, dari Rp395.23 miliar secara tahunan.
DCII masih mencetak laba bruto yang naik 25,96 persen menjadi Rp599,5 miliar di 2022, dari Rp476 miliar di 2021.
Laba tahun berjalan DCII juga ikut naik menjadi Rp367,8 miliar di 2022. Laba bersih ini naik 40,69 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp261,4 miliar.
Hingga akhir 2022, total aset DCII tercatat sebesar Rp3,2 triliun, dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp2,99 triliun.
Sementara itu, total liabilitas DCII turun menjadi Rp1,63 triliun di 2022, dari Rp1,77 triliun di 2021. Adapun total ekuitas DCII meningkat menjadi Rp1,58 triliun di 2022, dari Rp1,21 triliun di 2021.
Pada akhir 2022, DCII menerima kas dari pelanggan senilai Rp1,08 triliun, dengan kas dari operasi senilai Rp740 miliar. Kas dan setara kas DCII di akhir tahun adalah senilai Rp237,19 miliar.