Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anak usaha Astra International PT United Tractors Tbk. (UNTR) mengusulkan pembagian dividen final sebesar Rp6.185 per saham, yang akan menjadikan total dividen UNTR selama 2022 menjadi Rp7.003 per saham.
Total dividen ini tercatat lebih besar dibandingkan laba per saham UNTR atau earning per share yang sebesar Rp5.679 per saham.
Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan dana untuk dividen UNTR ini akan berasal dari keuntungan yang diperoleh pada 2022, juga dari kas yang ada di perusahaan.
"Hal ini dimungkinkan karena posisi neraca perusahaan sangat baik," kata Sara kepada Bisnis, Senin (6/3/2023).
Dia memastikan setelah distribusi dividen, UNTR tetap memiliki dana yang cukup untuk keperluan investasi dan pengembangan bisnis ke depan.
Berdasarkan laporan keuangannya, UNTR saat ini tercatat memiliki saldo laba dicadangkan sebesar Rp71,1 triliun di akhir 2022. Jumlah saldo laba dicadangkan ini naik 25,94 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp56,4 triliun.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022 yang akan dilaksanakan pada April 2023, Direksi UNTR merencanakan untuk mengusulkan dividen final lebih tinggi yaitu sebesar Rp6.185 per saham.
Dividen final yang akan diusulkan tersebut bersama dengan dividen interim Rp818 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022.
Sara sebelumnya menyebut kepastian mengenai jumlah dividen ini akan tetap tunduk pada adanya persetujuan dari RUPST perseroan.
"Usulan direksi atas dividen final yang lebih tinggi tersebut didasarkan atas profitabilitas UNTR yang sangat baik yang didukung oleh tingginya harga batu bara pada tahun 2022, yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kinerja operasional yang solid," ujar Sara.
Sebagai informasi, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp123,6 triliun pada 2022. Pendapatan ini meningkat 55,56 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp79,46 triliun.
Pendapatan UNTR ini berasal dari pendapatan mesin konstruksi sebesar Rp51,84 triliun, kontraktor penambangan Rp54,6 triliun, penambangan batu bara Rp34 triliun, penambangan emas Rp7,65 triliun, industri konstruksi Rp1,03 triliun, dan energi sebesar Rp201 miliar.
UNTR juga berhasil mencatatkan peningkatan laba setelah pajak yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp21 triliun. Laba bersih ini meningkat 104,34 persen, dari Rp10,2 triliun di 2021.