Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,17 persen atau 11,53 poin ke level 6.843 pada perdagangan Selasa (28/2/2023) setelah bergerak volatil sepanjang hari. Meski begitu, saham PT Astra International Tbk. (ASII), PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) parkir d zona hijau.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 224 saham menguat, 282 saham melemah, dan 230 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.843-6.890. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.529 triliun.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) naik tinggi 250 poin atau 6,03 persen pada perdagangan hari ini, ke level 6.150. Begitu pula saham entitas ASII, UNTR yang naik 12,12 persen atau 3.050 poin ke level 28.225 dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) naik 1,62 persen ke level 2.510.
Sementara itu, saham dengan penurunan terdalam hari ini dialami oleh PT WIR Asia Tbk. (WIRG) yang turun 6,96 persen atau 11 poin ke level 147. Penurunan ini disusul oleh saham TAYS dan TRIS yang masing-masing turun 6,92 persen dan 6,9 persen.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan rebound mayoritas indeks global di Senin (27/2/2023) berpotensi mendorong rebound IHSG ke 6.870 di Selasa (28/2/2023).
Menurutnya, secara teknikal IHSG menutup gap ke 6.840 dan membentuk pola spinning bottom di Senin (27/2/2023). Sejalan dengan pergerakan tersebut, penyempitan negative slope pada MACD berlanjut.
Baca Juga
Rencana aturan terbaru dari Pemerintah Indonesia yang mendukung kemudahan perizinan kegiatan penyelenggaraan acara seni dan olahraga di Indonesia mendorong ekspektasi peningkatan belanja masyarakat. Dengan demikian, penyaluran kredit sektor perbankan diperkirakan meningkat.
Pelaku pasar dapat mencermati potensi rebound lanjutan pada saham-saham bank, seperti BBNI, BMRI, BBCA dan BBRI di Selasa (28/2/2023).
Ekspektasi peningkatan belanja masyarakat juga turut mendorong penguatan sejumlah saham property & real estate, seperti PWON, CTRA, SMRA dan BSDE. Trading buy untuk memanfaatkan potensi rebound lanjutan jangka pendek dapat diperhatikan.