Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Berkat Saham Grup Astra (ASII dan UNTR) Meletup-letup

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau berkat saham Grup Astra, setelah pada hari sebelumnya ditutup turun ke level 6.854.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau berkat saham Grup Astra, setelah pada hari sebelumnya ditutup turun ke level 6.854. 

Mengutip data Bloomberg, IHSG naik 0,11 persen atau 7,74 poin ke posisi 6.862 sebanyak 188 saham bergerak di zona hijau, 145 saham di zona merah, dan 260 saham stagnan. IHSG pada awal perdagangan hari ini tercatat bergerak di kisaran 6.861 – 6.890. 

Sejumlah saham terpantau paling laris hari ini, dari PT Astra International Tbk. (ASII) yang naik 6,03 persen ke 6.150 dengan nilai transaksi mencapai Rp319,5 miliar. 

Selanjutnya, masih di Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) terpantau melesat 11,02 persen ke 27.950 dengan nilai transaksi sebesar Rp238,3 miliar setelah melaporkan laba bersih hingga Rp21 triliun sepanjang 2022. 

Ada pula BOGA yang turun 0,40 persen ke 1.245 namun mencatat nilai transaksi Rp100,8 miliar, disusul BBCA yang turun 0,57 persen 8.725 dengan nilai transaksi Rp72,3 miliar dan BBRI yang turun 1,04 persen ke 4.760 dengan nilai transaksi Rp50,4 miliar. 

Analis Phintraco Sekuritas menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada perdagangan Selasa (28/2/2023). 

Indeks-Indeks Wall Street menguat pada Senin waktu setempat sejalan dengan koreksi yield obligasi Amerika Serikat setelah mencapai level tertinggi sejak November 2022. Yield obligasi AS sempat menguat pada Jumat (24/2/2023) dipicu oleh kenaikan US PCE Price index ke 5,4 persen yoy pada Januari 2023 dari 5,3 persen yoy pada Desember 2022. 

“Data ini merupakan salah satu indikator inflasi yang diperhatikan oleh The Fed dalam memutuskan kebijakan moneternya. Kenaikan ini makin memperkuat keyakinan pasar bahwa kenaikan The Fed Rate masih akan terjadi sampai dengan 3 kali lagi pada 2023 ini,” tulis Phintraco Sekuritas, Selasa (28/2/2023). 

Sebelumnya, rebound juga dicatatkan oleh indeks-indeks di Eropa pada perdagangan Senin. Terlepas dari faktor technical rebound, hal tersebut juga ditopang oleh pernyataan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak yang memberikan sinyal kesepakatan perdagangan baru dengan Uni Eropa setelah Brexit. 

Sementara itu, European Central Bank (ECB) berencana kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Maret 2023. 

“Rebound mayoritas indeks global pada Senin berpotensi mendorong rebound IHSG ke 6.870 pada perdagangan Selasa (28/2/2023),” lanjut Phintraco dalam risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper