Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjegal Saham Bank Besar, IHSG Sesi I Ambles 1,27 Persen ke 6.785,84

IHSG di zona merah dengan turun 1,27 Persen ke level 6.785,84 pada penutupan perdagangan sesi I. Pelemahan ini dipicu oleh koreksi saham BBRI, BBNI, BMRI & BBCA
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama di zona merah dengan ambles 1,27 persen ke level 6.785,84. Pelemahan IHSG terpicu oleh koreksi emiten-emiten perbankkan seperti BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level tertinggi 6.875,39 pada sesi I, kemudian sempat menyentuh level terendah 6.781,22. Sebanyak 146 saham menguat, 359 saham melemah, dan 191 saham stagnan.

Di tengah pelemahan IHSG, saham-saham bank besar terpantau mengalami koreksi cukup dalam. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) anjlok 2,76 persen atau 250 poin ke level 8.800, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ambles 1,96 persen atau 200 poin ke level 10.000. Selanjutnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tergelincir 1,66 persen atau 80 poin ke level 4.740 per saham.

Terakhir saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tergelincir 0,57 persen atau 50 poin ke level 8.650 per saham.  

Selain emiten-emiten diatas, saham top big caps lainnya juga parkir di zona merah, seperti GOTO, ANTM dan TLKM yang turun masing-masing 4,96 persen, 2,52 persen dan 1,04 persen. Hanya saham ADRO yang berada di zona hijau dengan naik 1,42 persen ke posisi 2.860.

Adapun sejumlah analis memprediksi IHSG hari ini rawan koreksi. Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi  dengan volume untuk menguji support garis MA50 setelah dalam perdagangan sebelumnya ditutup melemah 0,31 persen ke level 6.873,40.

Jika IHSG mampu kembali rebound dan breakout resistance garis MA100 maka berpeluang untuk melanjutkan rebound dan menguji resistance garis MA200 sekaligus resistance sideways channel-nya.

“Namun, jika tidak mampu breakout resistance garis MA100 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA50 sekaligus support sideways channel-nya,” ujar Wafi dalam riset harian, Rabu (22/2/2023).

Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan perkembangan pola gerak IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang sideways. Namun, IHSG masih dibayangi oleh potensi koreksi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah.

"Peluang kenaikan IHSG dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka cukup lebar melihat kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat dari data data yang telah terlansir," jelas William dalam publikasi riset.

Oleh karena itu, peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain dalam jangka menengah hingga panjang.

William memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 6.852 - 6.988. Rekomendasi saham pilihannya adalah GGRM, BBCA, SMGR, TLKM, BSDE, ASII, HMSP, AKRA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper