Bisnis.com, JAKARTA - Aksi pemecahan nilai saham atau stock split diperkirakan dapat mendongkrak rata-rata nilai transaksi harian Bursa. Pada awal tahun ini misalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengumumkan akan melakukan aksi stock split.
Research and Consulting Infovesta Utama Nicodemus Anggi mengatakan banyaknya aksi stock split akan berdampak mendorong peningkatan transaksi saham atau RNTH.
"Terlebih jika didorong solidnya fundamental dan ekspektasi prospek bisnis yang menjanjikan pada emiten tersebut," kata Nicodemus, dihubungi Selasa (21/2/2023).
Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan stock split dapat mendorong RNTH jika yang melakukan aksi tersebut adalah emiten blue chip yang memiliki rata-rata nilai transaksi harian besar.
"Jika dilakukan oleh emiten blue chip yang memiliki rata-rata transaksi besar, stock split berpotensi meningkatkan nilai transaksi rata-rata harian," ujar Valdy.
Sebagai informasi, salah satu emiten blue chip BMRI akan melakukan pemecahan saham dengan nilai nominal lama Rp250, menjadi Rp125 per saham. Aksi stock split ini akan menambah jumlah saham beredar BMRI dari sebelumnya 46,6 miliar saham, menjadi 93,33 miliar saham.
Baca Juga
Tanggal efektif stock split dan perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguer dan negosiasi dijadwalkan pada 10 April 2023, dengan akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama pada 6 April 2023. Sementara itu, perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai dijadwalkan pada 12 April 2023.
Adapun selain BMRI, dua emiten lain yakni PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) dan PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) memulai perdagangan saham dengan nilai nominal barunya pada awal tahun ini.
SMDR memulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp5 di pasar reguler dan negosiasi pada 31 Januari 2023, dan di pasar tunai pada 2 Februari 2023.
Sementara itu SKRN memulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp20 pada 6 Januari 2023 di pasar reguler dan negosiasi, serta pada 10 Januari 2023 di pasar tunai.