Bisnis.com, JAKARTA - Artikel mengenai proyeksi analis terhadap pembagian dividen beberapa perusahaan batu bara pada tahun ini menjadi berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com.
Lalu, pelaku pasar modal juga mencermati nilai tukar rupiah. Berikut daftar 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:
1. Kisi-kisi Dividen Deretan Saham Batu Bara 2023, Siapa Guyur Paling Jumbo?
Sejumlah emiten batu bara digadang-gadang akan membukukan kinerja mentereng untuk tahun buku 2022.
Siapa yang akan menebar dividen paling jumbo pada 2023?
Panasnya harga batu bara sepanjang Januari 2022 hingga September 2022 tahun lalu mendongkrak perolehan laba bersih emiten produsen emas hitam hingga akhir September 2022.
2. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 20 Februari 2023
Nilai tukar rupiah diprediksi masih dibayangi oleh keperkasaan dolar AS pada awal pekan ini, Senin (20/2/2023).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai dolar AS terus menguat hingga akhir pekan lalu setelah data Indeks Harga Produsen (PPI) AS menunjukkan bahwa inflasi Negeri Paman Sam ini tetap tinggi.
Uptrend dolar memberikan tekanan pada rupiah dan mata uang Asia lainnya pada Jumat (17/2/2023).
3. Diam-diam BlackRock Serok Saham Bumi Resources Minerals (BRMS)
Tren koreksi saham emiten pertambangan logam Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), tidak dilewatkan begitu saja oleh BlackRock Inc.
Harga saham BRMS parkir di level Rp172 pada akhir perdagangan Jumat (17/2/2023). Posisi itu mencerminkan koreksi 7,53 persen dalam 1 bulan terakhir.
Adapun, pergerakan harga saham BRMS masih mencetak return atau kenaikan 8,18 persen untuk periode berjalan 2023.
4. Dana IPO Bali United (BOLA) Mengendap di Bank Milik CT dan Anthony Salim
Emiten pengelola klub Bali United PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum atau dana IPO.
Dalam laporan ini, BOLA menyampaikan menyimpan sebagian dana IPO-nya di bank milik konglomerat Chairul Tanjung atau CT, PT Bank Mega Tbk. (MEGA) dan Anthony Salim PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) senilai total Rp43,1 miliar.
5. Alarm Tekanan Asing di Saham Bank Jago (ARTO)
Apa saham emiten berkapitalisasi besar yang paling berisiko jika dibeli sekarang? Bila pertanyaan tersebut Anda ajukan kepada beberapa lembaga riset besar, jawabannya mungkin akan sebelas dua belas.
Dan, PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan jadi salah satu yang banyak disebut. ARTO akan dicoret dari keanggotaan indeks MSCI Indonesia per 28 Februari 2023 mendatang.