Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESSA Cetak Rekor, Laba Bersih Tumbuh 893,9 Persen pada 2022

PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) mencatat rekor pendapatan mencapai US$731 juta dan laba bersih melambung 893,92 persen ke US$138,84 juta.
PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) mencatat rekor pendapatan mencapai US$731 juta dan laba bersih melambung 1.438 persen ke US$220,79 juta.
PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) mencatat rekor pendapatan mencapai US$731 juta dan laba bersih melambung 1.438 persen ke US$220,79 juta.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), memecahkan rekor pendapatan pada 2022 mencapai US$731 juta atau naik 141 persen dari tahun sebelumnya, serta laba bersih melambung 893,92 persen ke US$138,84 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan sepanjang 2022, ESSA mencatatkan pendapatan mencapai US$731,49 juta atau Rp11,4 triliun (estimasi kurs Jisdor 30 Desember 2022 Rp15.592 per dolar AS) atau naik 141 persen dari tahun sebelumnya sebesar US$303,43 juta.

“Kami mengumumkan rekor pendapatan tertinggi kami pada 2022, membangun keunggulan operasional yang konsisten didukung oleh harga amoniak dan LPG yang lebih tinggi,” kata Presiden Direktur ESSA Chander Vinod Laroya dalam keterangan pers, Senin (20/2/2023).

Chander menjelaskan, kinerja ESSA didorong oleh pasar komoditas global yang tetap meningkat dengan situasi geopolitik yang mendorong kenaikan harga. Hal ini mendorong Eropa mengurangi kapasitas mereka karena lonjakan harga gas alam.

“Harga realisasi Amoniak ESSA melonjak 91 persen yoy menjadi USD$887 per metrik ton sementara produksi Amoniak meningkat 34 persen yoy menjadi 760.815 metrik ton yang menciptakan rekor pendapatan di bisnis Amoniak yang berkontribusi 93 persen terhadap Pendapatan ESSA pada 2022,” jelasnya.

Di samping itu laba bersih ESSA tercatat mencapai US$138,84 juta (Rp2,16 triliun), melambung 893,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$13,96 juta.

Selain itu, dengan arus kas yang kuat, utang ESSA juga berkurang secara signifikan sebesar 43 persen menjadi US$278 juta pada akhir Desember 2022 dibandingkan dengan US$487 juta pada 2021 dengan Rasio Utang terhadap Ekuitas sekarang pada 0,5 kali.

ESSA telah memanfaatkan kas yang lebih tinggi yang dihasilkan untuk pengurangan jumlah utang, yang mengarah ke neraca yang jauh lebih kuat.

“Lebih lanjut lagi, kami juga membagikan dividen pada 2022 untuk pertama kalinya sejak penawaran umum perdana kami pada 2012,” imbuh Chander.

Ke depannya, lanjut Chander, ESSA tetap optimistis dengan peluang pertumbuhan baru di industri gas-hilir untuk memberikan nilai yang lebih besar bagi para pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut.

“Fokus kami pada ESG tetap kuat dimulai dengan proyek Blue Ammonia yang sedang dieksplorasi secara luas untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih. Pabrik Amoniak ESSA telah menerima penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper