Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah global jatuh ke level terendah sejak awal Januari 2023 pada akhir perdagangan Jumat (3/2/2023) waktu setempat lantaran tantangan jangka panjang mengalahkan sentimen positif laporan kuat data tenaga kerja AS.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (4/2/2023), harga minyak mentah Brent turun di bawah US$80 per barel, sementara harga West Texas Intermediate turun menjadi kurang dari US$74 per barel.
Kontrak berjangka untuk Brent dan WTI sempat naik di awal sesi perdagangan karena angka pengangguran AS yang mencapai rekor terendah memicu optimisme bahwa permintaan akan bertahan. Namun, keuntungan itu menguap karena kekhawatiran tentang pembengkakan stok AS dan permintaan China yang lebih lemah dari perkiraan mendominasi narasi perdagangan.
Adapun Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa data gaji nonpertanian (NFP) AS meningkat 517.000 pada Januari, jauh lebih baik dari yang diharapkan 187.000. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4 persen, level yang tidak terlihat sejak Mei 1969.
“Fundamental komoditas tidak benar-benar membaik atau semakin ketat. Ada pandangan di luar sana bahwa pasokan global pasti tahan terhadap sanksi Rusia. Dan tentu saja kami terus mengkhawatirkan angin sakal dari China,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas TD Securities.
Data mingguan tentang posisi pasar yang diterbitkan oleh Commodity Futures Trading Commission akan tertunda setelah serangan siber di ION Trading UK menyebabkan beberapa anggota kliring tidak dapat memberikan data yang akurat.
Baca Juga
Mengutip Reuters, peretas yang mengaku bertanggung jawab atas pembobolan di perusahaan data keuangan ION mengatakan uang tebusan telah dibayarkan, meskipun mereka menolak mengatakan berapa jumlahnya atau menawarkan bukti bahwa uang itu telah diserahkan.
ION Group menolak mengomentari pernyataan tersebut. Kelompok peretas Lockbit mengomunikasikan klaim tersebut kepada Reuters melalui akun obrolan daringnya pada Jumat, tetapi mengatakan tidak mungkin untuk memberikan rincian.
ION Group dihapus dari situs web pemerasan Lockbit pada Jumat pagi. Hal tersebut biasanya dilihat sebagai tanda bahwa perusahaan yang terkena dampak telah membayar uang tebusan.
“Ketika seorang korban dihapus dari daftar, itu paling sering berarti bahwa korban telah setuju untuk memasuki negosiasi atau telah membayar," kata pakar ransomware Brett Callow dari perusahaan keamanan siber Emsisoft yang berbasis di Selandia Baru.