Bisnis.com, JAKARTA — Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) belum menyatakan minatnya untuk mengikuti tender ulang pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Head of Corporate Communication META Indah D. P. Pertiwi mengatakan perseroan lebih fokus dalam proyek jalan tol di wilayah perkotaan. Adapun META memiliki spesifikasi bahwa jalan tol memiliki pertumbuhan lalu lintas yang padat.
“Kami fokus dalam menciptakan konektivitas jalan bebas hambatan atau jalan tol di wilayah urban atau perkotaan dengan spesifikasi pertumbuhan lalu lintas yang cukup padat," ujar Indah kepada Bisnis, Kamis (19/1/2023).
Beberapa proyek jalan tol yang berkontribusi langsung terhadap pendapatan META saat ini adalah ruas Pondok Aren-Serpong, ruas Tallo-Bandara Hasanuddin, dan ruas Pelabuhan Soekarno Hatta - Pettarani.
Laporan keuangan kuartal III/2022 menunjukkan pendapatan jalan tol mencapai Rp426,2 miliar. Pendapatan ini setara dengan 69,34 persen dari total pendapatan Rp614,64 miliar.
Secara rinci pendapatan dari ruas Pondok Aren-Serpong mencapai Rp186,9 miliar, ruas Tallo - Bandara Hasanuddin sebesar Rp94,03 miliar, dan ruas Pelabuhan Soekarno Hatta - Pettarani Rp145,26 miliar.
Baca Juga
Saat ini, ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 pada jalan tol Pondok Aren–Serpong sedang dalam pembangunan untuk proyek mitigasi banjir dan pembangunan jalinan jalan (weaving area). META memproyeksikan to JORR dapat memberikan pendapatan hingga Rp2,2 triliun. Angka ini dengan asumsi tarif tol JORR berada di kisaran Rp19.000 sampai Rp20.000.
Adapun beberapa proyek jalan tol yang sedang dalam proses tender adalah jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utara sepanjang 7,35 kilometer dengan nilai investasi Rp15,3 triliun, Bogor Serpong via Parung sepanjang 7,35 kilometer dengan nilai investasi Rp8,9 triliun, dan JORR Elevated (Cikunir-Ulujami) sepanjang 21,5 kilometer dengan nilai investasi.
Selanjutnya adalah Akses Patimban sepanjang 37,05 kilometer dengan nilai investasi Rp8,48 triliun, Kalam-Teluknaga-Rajeg sepanjang 38,6 kilometer dengan nilai investasi Rp18,62 triliun, dan Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 km dengan nilai investasi Rp15,3 triliun.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengatakan pihaknya harus melakukan tender ulang pengusahaan Jalan Tol Getaci, karena telah terjadi default pada kontrak yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hedy menjelaskan Konsorsium Jasa Marga telat untuk memberikan financial close sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan. Dia mengungkapkan dengan proses lelang ulang tersebut, pengerjaan konstruksi Jalan Tol Getaci akan menjadi mundur dari jadwal.
"Getaci kita akan lelang ulang karena kemaren tidak financial close, [mulai] dari awal, tapi kita sudah mulai proses lelang di BPJT," kata Hedy di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2023).