Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Live

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 19 Januari 2023

Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, dan bisa ditutup menguat direntang Rp15.040 - Rp15.130 per dolar AS.
Mutiara Nabila
Mutiara Nabila - Bisnis.com 19 Januari 2023  |  10:57 WIB
Live
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 19 Januari 2023
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi menguat  menjelang Rapat Dewan Gumbernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar selama 18-19 Januari 2023.

Kemarin (18/1/2023), rupiah ditutup menguat 0,51 persen atau 77,5 poin ke Rp15.087 per dolar AS. Sementara rupiah menguat indeks dolar AS justru melemah 0,23 persen ke 102,15.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai sentimen positif untuk rupiah datang dari data inflasi Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi China mendorong arus dana asing atau inflow di pasar surat utang Asia, termasuk Indonesia.

“Inflow di pasar Surat Berharga Negara [SBN] tanah air ini terjadi di tengah arus keluar di pasar saham. Kondisi ini, menurut Bank Indonesia [BI], telah memperkuat pergerakan rupiah pada hari ini,” ungkapnya dalam riset harian, Rabu (18/1/2023).

Sentimen di pasar global juga lebih kondusif pada awal tahun ini dengan adanya beberapa perkembangan ekspektasi data inflasi AS yang menurun dan perkiraan pertumbuhan ekonomi China yang meningkat sebagai dampak dari reopening policy terkait Covid-19 serta dibukanya kembali perjalanan internasional oleh China.

Sementara itu, persepsi investor terhadap kondisi fundamental Indonesia yang masih positif juga menjadi penguat. Bank Indonesia masih mencermati perkembangan global khususnya terkait perkembangan data di AS serta persepsi investor terhadap kondisi fundamental Indonesia yang masih positif.

Pemerintah juga baru-baru ini merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE), salah satunya soal aturan beberapa lama devisa parkir di dalam negeri.

“Mungkinkah Jokowi Effect sedang terjadi? Meskipun selasa lalu tampaknya ada koreksi, namun kemarin rupiah kembali menguat,” imbuh Ibrahim.

Selain itu, pelaku pasar mulai berekspektasi dalam pertemuan rapat dewan gubernur Bank Indonesia pada Rabu dan Kamis, 18-19 Januari 2023, akan melonggarkan kebijakan moneter agresifnya dengan menahan suku bunga acuannya pada level 5,5 persen pada bulan ini, sejalan dengan melandainya inflasi umum dan inti.

Sebagai informasi, inflasi umum Indonesia tercatat 5,51 persen (yoy) pada 2022 sementara inflasi inti 3,36 persen (yoy). Laju inflasi tahun lalu jauh di bawah proyeksi sebelumnya yakni di kisaran 6-7 persen.

Setelah menguat hari ini, Ibrahim memperkirakan untuk perdagangan hari ini mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, dan bisa ditutup menguat direntang Rp15.040 - Rp15.130 per dolar AS.

13:45 WIB

Rupiah melemah ke 15.109,5

Rupiah melemah 0,15 persen atau 22 poin ke Rp15.109,50 per dolar AS pada 13.45 WIB.

Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,12 persen ke 102,24. 

11:00 WIB

Rupiah turun 6 poin

Rupiah terdepresiasi 0,04 persen atau 6 poin ke Rp15.092 per dolar AS pada 11.00 WIB.

Adapun indeks dolar AS terpantau melemah 0,08 persen atau 0,08 poin ke 102,28. 

09:09 WIB

Rupiah dibuka melemah

Rupiah dibuka melemah 0,38 persen atau 57 poin ke Rp15.144,50 per dolar AS pada awal perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,08 persen  ke 102,45.


Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Rupiah dolar as inflasi as
Editor : Ibad Durrohman

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top