Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi melemah menjelang Rapat Dewan Gumbernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar selama 18-19 Januari 2023.
Kemarin (17/1/2023), rupiah ditutup melemah 120 poin ke posisi Rp15.165 per dolar AS. Rupiah ditutup melemah bersama beberapa mata uang asing Asia Pasifik,
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan yuan China kemarin mengalami koreksi cukup dalam disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lambat akibat kebijakan Covid-19.
Kemudian dari internal, Ibrahim mengatakan pemerintah saat ini optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen hingga 5,3 persen pada 2022, dengan kemungkinan pertumbuhan di kisaran 5 persen pada kuartal IV/2022. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi sudah mulai pulih dan mempunyai momentum yang kuat.
Di saat bersamaan, inflasi domestik masih relatif rendah karena harga pangan berhasil tetap dijaga untuk stabil. Perbaikan ekonomi Indonesia semakin terlihat karena investasi yang sudah pulih kembali, ekspor yang tetap tinggi, dan pemulihan impor untuk mendukung industri manufaktur.
"Seluruh sektor perekonomian juga sudah pulih kembali, terutama sektor-sektor yang terhantam sangat berat selama Covid-19 seperti sektor transportasi, sektor akomodasi dan makanan minuman yang sempat terkontraksi 15 persen dan 10 persen," kata Ibrahim dalam riset, dikutip Rabu (18/1/2023).
Baca Juga
Pelaku pasar menanti pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) Kamis pekan ini. Berdasarkan ekspektasi para anlalis. BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang sebelumnya di 5,5 persen menjadi 5,75 persen. Dengan demikian, selisih suku bunga akan kembali melebar. Tetapi pasar juga menanti proyeksi suku bunga ke depannya, apakah BI akan menaikkan suku bunga hingga 6 persen atau 6,25 persen.
Dengan selisih suku bunga yang dipertahankan 125 basis poin, atau mungkin lebih lebar lagi, capital outflow bisa semakin deras masuk ke pasar obligasi Indonesia. Sejauh ini kebijakan BI sukses membuat investor asing kembali masuk ke pasar obligasi sekunder dalam dua bulan terakhir.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.150-Rp15.220 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 0,51 persen atau 77,50 poin ke Rp15.087.50 per dolar AS pada akhir perdagangan.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,13 persen atau 0,13 poin ke 102,25.
Rupiah berbalik menguat 0,26 persen atau 40 poin ke Rp15.125 per dolar AS pada 11.50 WIB.
Adapun indeks dolar AS menguat 0,41 persen atau 0,42 poin ke 102,80.
Rupiah terdepresiasi 0,03 persen atau 5 poin ke Rp15.170 per dolar AS pada 10.34 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau naik 0,01 persen atau 0,01 poin ke 102,81.
Rupiah dibuka melemah 0,16 persen atau 23,50 poin ke Rp15.188,50 per dolar AS pada awal perdagangan.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,01 persen atau 0,01 poin ke 102,40.