Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham GOTO Masuk Top 10 Big Cap, Peluang Menguat Sampai Februari

Penguatan saham Gojek Tokopedia (GOTO) sejak awal tahun ini masih bisa berlanjut hingga memasuki Februari.
Penguatan saham Gojek Tokopedia (GOTO) sejak awal tahun ini masih bisa berlanjut hingga memasuki Februari. Bisnis/Himawan L Nugraha
Penguatan saham Gojek Tokopedia (GOTO) sejak awal tahun ini masih bisa berlanjut hingga memasuki Februari. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali masuk ke jajaran 10 saham dengan kapitalisasi pasar besar awal pekan ini, setelah rebound di awal tahun ini. Analis memperkirakan saham GOTO dapat menguat hingga memasuki Februari.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan penguatan GOTO sejak awal tahun ini masih bisa berlanjut hingga memasuki Februari.

"Penguatan bisa berlanjut selama IHSG masih dalam tren yang juga positif, sehingga mood pelaku pasar masih baik. Atau juga hingga menjelang rilis laporan keuangan tahun penuh 2022," kata Ivan kepada Bisnis, Selasa (17/1/2023).

Ivan melanjutkan, yang perlu dicermati dari sisi teknikal adalah apabila GOTO mampu menguat dan bertahan di atas level 120 pada daily close price. Menurutnya, level tersebut akan membuka peluang saham GOTO menuju 136 hingga 154, dengan analisis fibonacci retracement untuk mencari target pembalikan harga.

"Tentunya dengan harga yang menunjukkan tren positif, dapat meningkatkan partisipasi pelaku pasar untuk kembali melirik saham ini," ucap Ivan.

Selama 12 hari perdagangan Bursa di 2023, saham GOTO telah menguat selama 9 hari, dengan penguatan 24,47 persen selama year to date (YTD). Saham GOTO diperdagangkan pada rentang 107-117 pada perdagangan hari ini.

Rebound-nya saham GOTO ini membawa kapitalisasi pasar GOTO kembali naik, dan membuat GOTO masuk ke daftar 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, menggeser PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO).

Hingga Senin (16/1/2023), kapitalisasi pasar GOTO tercatat sebesar Rp127 triliun, atau setara 1,37 persen dari total kapitalisasi pasar BEI.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper