Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi otomotif, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penjualan mobil yang bertumbuh 17,37 persen sepanjang 2022. Merek Toyota dan Lexus mendominasi penjualan pada tahun lalu.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil Astra mencapai 574.198 unit dari Januari hingga Desember 2022, tumbuh 17,37 persen dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebanyak 489.209 unit.
Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto mengatakan penjualan mobil mencapai pertumbuhan tertinggi sejak pandemi Covid-19. Peningkatan penjualan disokong oleh meningkatnya daya beli masyarakat dan pulihnya perekonomian Indonesia.
“Sejumlah peluncuran model baru dan dukungan pemerintah juga menjadi faktor pendukung tingginya penjualan mobil pada tahun lalu,” ujar Boy dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).
Dari segi merek, penjualan Toyota dan Lexus menjadi paling banyak dengan 332.443 unit sepanjang 2022. Dilanjutkan dengan penjualan Daihatsu sebanyak 202.665, Isuzu sebanyak 36.646 unit, UD Trucks sebanyak 1.993 unit, dan Peugeot sebanyak 451 unit.
Penjualan LCGC (Low Cost Green Car) mencapai 186.649 unit. Angka ini naik 27,38 persen dibandingkan dengan realisasi 2021 sebanyak 146.520.
Baca Juga
Secara pangsa pasar, Astra masih memegang pangsa pasar mayoritas sebanyak 55 persen. Adapun, pangsa pasar LCGC Astra tercatat 75 persen.
Secara month-to-month (MtM), penjualan mobil Astra secara bulanan mengalami peningkatan dibandingkan dengan November 2022. Pada Desember 2022, penjualan mobil Astra mencapai 55.113 unit atau naik 8,5 persen dibandingkan bulan November 2022, yakni 50.795.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 September 2022, ASII mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp221,35 triliun. Angka ini tumbuh 32 persen dari Rp167,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan signifikan terdapat pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang naik 105 persen menjadi Rp9,53 triliun dari Rp4,65 triliun.
Sementara itu, lini bisnis otomotif menghasilkan laba bersih sebesar Rp6,79 triliun naik 23 persen pada kuartal III/2022 ini. Menyusul di belakangnya, laba bersih lini bisnis jasa keuangan naik 30 persen menjadi Rp4,41 triliun dari Rp3,38 triliun pada kuartal III tahun lalu.
Setelah itu, berturut-turut laba bersih grup infrastruktur dan logistik serta teknologi informasi, masing-masing sebesar Rp386 miliar naik 294 persen, dan Rp49 miliar naik 75 persen.
Di sisi lain, laba bersih lini bisnis properti turun 17 persen menjadi Rp109 miliar diikuti oleh agribisnis yang terkoreksi 17 persen menjadi Rp969 miliar.
Laba bersih ASII mencapai Rp23,3 triliun, 56 persen lebih tinggi dari kuartal III/2021 sebesar Rp14,97 triliun. Jumlah tersebut termasuk keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo.
Jika tidak memperhitungkan keuntungan yang belum direalisasikan tersebut, maka laba bersih Grup meningkat sebesar 49 persen menjadi Rp22,24 triliun.