Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alfamart (AMRT) Ramal Industri Ritel Tumbuh 15 Persen Jelang Tahun Pemilu

Memasuki tahun Pemilu, Emiten pengelola jaringan ritel minimarket Alfamart (AMRT) meramal industri ritel akan bertumbuh 15 persen.
Etalase produk rokok dari berbagai macam merek yang dijual di minimarket. JIBI/Bisnis/Abdurachman.
Etalase produk rokok dari berbagai macam merek yang dijual di minimarket. JIBI/Bisnis/Abdurachman.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan ritel minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), memproyeksikan industri ritel dapat tumbuh dengan kenaikan mencapai 15 persen pada 2023, seiring dengan dimulainya tahapan pemilu 2024. Hal ini berpotensi ikut mengerek kinerja AMRT di tahun ini.

Corporate Communications GM Alfamart Rani Wijaya mengatakan konsumsi masyarakat cenderung meningkat menjelang tahun politik atau Pemilihan Umum (Pemilu) karena uang yang beredar mengalami peningkatan.

“Pertumbuhan sebesar 10 persen sampai 15 persen adalah angka yang rasional,” kata Rani dalam jawaban tertulis, Senin (9/1/2022).

Alfamart sebagai salah satu jaringan toko kelontong terbesar di Indonesia juga berpeluang menikmati pertumbuhan. Rani mengatakan resiliensi Alfamart telah teruji ketika pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir dengan tetap menjadi opsi konsumen dalam memenuhi kebutuhan.

“Pandemi merupakan salah satu tantangan terberat bagi dunia usaha, ritel menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan bahkan mencatatkan pertumbuhan. Maka kami optimistis Alfamart terus bertumbuh asalkan kami juga terus membuat inovasi demi memenuhi harapan konsumen yang juga dinamis,” katanya.

Meski tidak memperinci target penambahan gerai pada 2023 dan alokasi belanja modal yang disiapkan, tetapi Rani mengatakan ekspansi akan berfokus ke luar Jawa. Sejumlah wilayah yang dibidik adalah kota atau kabupaten di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan yang memiliki potensi pasar untuk dieksplorasi.

“Sumber dana capex berasal dari kas internal, tetapi besarannya belum bisa kami rilis saat ini,” kata Rani.

AMRT melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14 persen secara tahunan menjadi Rp72,1 triliun pada Januari—September 2022. Penjualan dari segmen makanan memiliki kontribusi terbesar pada pendapatan AMRT yaitu sebesar 68,4 persen.

Analis Mega Capital Sekuritas Rifdah Fatin Hasanah dalam risetnya memproyeksikan pendapatan AMRT bakal tumbuh 10 persen pada 2022 dan 11 persen pada 2023. Sementara itu, kenaikan laba bersih yang berpotensi dibukukan AMRT adalah sebesar 50 persen secara tahunan di 2022.

“Untuk mencapai target pembukaan gerai baru, AMRT pun mulai ekspansi pembukaan gerai baru di luar Jawa seperti Kalimantan yang berhasil mencatat pertumbuhan pembukaan gerai baru hingga 30,5 persen,” katanya.

Mega Capital menyematkan rekomendasi netral untuk AMRT, tetapi menaikan target harga untuk sahamnya dari Rp2.950 menjadi Rp3.050 yang mencerminkan price to earnings (PER) 2022 sebesar 43,3x.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper