Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan penjualan saham emiten pengelola minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) senilai Rp1,5 triliun. Namun, pihak GOTO belum mengonfirmasi transaksi tersebut dilakukan di harga berapa.
Mengutip data D'Origin, hari ini terdapat transaksi crossing AMRT di pasar negosiasi Rp1,54 triliun. Transaksi terjadi di harga Rp2.405 per saham.
Sementara itu, pada Rabu (14/12/2022), saham AMRT ditutup turun 10 poin ke level Rp2.590. Artinya, transaksi negosiasi tersebut terjadi di bawah harga pasar reguler. Adapun, saham AMRT sudah meningkat 113,17 persen sepanjang 2022.
Selain AMRT, juga terdapat transaksi crossing SMMA Rp390,83 miliar, TLKM Rp345,24 miliar, TRIM Rp322,12 miliar, CASA Rp228,09 miliar, ASII Rp202,09 miliar, BMRI Rp138,7 miliar, DILD Rp120,68 miliar, dan YULE Rp104,09 miliar.
Dalam keterangan resminya, manajemen GOTO menyatakan telah menyelesaikan penjualan saham yang dimilikinya pada emiten pengelola minimarket Alfamart, AMRT senilai Rp1,5 triliun.
Chief Financial Officer Grup GoTo Jacky Lo mengatakan saham Alfamart menunjukkan kinerja yang kuat, sehingga memberi peluang bagi GOTO untuk merealisasikan keuntungan yang signifikan dari investasi minoritas perseroan.
Baca Juga
"Divestasi ini konsisten dengan strategi jangka panjang kami untuk fokus pada bisnis inti GOTO, sebagaimana yang pernah kami paparkan sebelumnya. Termasuk pada paparan kinerja kuartal III/2022 kami di pertengahan November lalu,” kata Jacky dalam keterangan resminya, Rabu (14/12/2022).
Jacky melanjutkan, GOTO telah bekerja sama secara erat dengan manajemen Alfamart selama beberapa tahun terakhir dalam berbagai kolaborasi. Menurutnya, kedua belah pihak telah menciptakan pengalaman optimal bagi konsumen dan memperluas akses layanan keuangan untuk masyarakat Indonesia.
"Alfamart adalah salah satu peritel terdepan di Indonesia, dan merupakan mitra bisnis GoTo yang erat dan memiliki kesamaan visi. Kami akan terus bermitra erat dengan Alfamart di masa depan,” tuturnya.
Adapun dia menjelaskan transaksi ini bukan merupakan transaksi dengan pihak afiliasi dan bukan transaksi material sebagaimana diatur di dalam peraturan terkait.
Sebelumnya, Jacky menjelaskan pada kuartal III/2022 GOTO berhati-hati dalam mengelola biaya keuangannya. Hal ini tercermin dari burn rate bulanan yang telah turun 13 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
GOTO akan melanjutkan disiplinnya dalam mengurangi beban operasional, yang diyakini akan menghasilkan perbaikan berkelanjutan.
"Kami juga mempertimbangkan opsi melakukan divestasi aset non-core dan portofolio investasi kami, dan tidak akan melakukan investasi baru yang tidak memberikan kontribusi ke percepatan profitabilitas," ujar Jacky.
Sementara itu, Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan GOTO selalu meninjau peluang untuk meningkatkan posisi neraca perseroan.
"Misalnya, kami telah disiplin dengan divestasi karena kami terus meninjau peluang divestasi dari portofolio aset tidak lancar kami," kata Andre, dalam earning calls GOTO, Senin (21/11/2022).
Lebih lanjut, Andre menjelaskan dengan margin kontribusi yang tumbuh, GOTO berada dalam posisi yang kuat untuk mengakselerasi titik impas margin kontribusi grup dan per segmen lebih cepat satu atau dua kuartal dari target.