Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (03/01/2023), kendati cenderung terbatas.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pada perdagangan Selasa (03/01/2023) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif dan ditutup melemah pada kisaran Rp15.550-Rp15.630 per dolar AS.
Pada Senin (02/01/2023) Mata uang rupiah menutup perdagangan hari pertama 2023 dengan bergerak stagnan di level Rp15.572,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah pelemahan indeks dolar AS 0,03 persen ke 103,49.
Sementara itu, yen Jepang mengalami penguatan dengan naik 0,14 persen, lalu won Korea Selatan turun 0,96 persen, peso Filipina menguat 0,04 persen, dan baht Thailand menguat 0,12 persen.
Ibrahim dalam laporannya menuturkan dolar melemah dalam beberapa bulan terakhir setelah data menunjukkan inflasi AS kemungkinan telah mencapai puncaknya. Hal tersebut diperkirakan akan mengundang laju kenaikan suku bunga The Fed yang lebih lambat.
Sementara itu, bank sentral telah menaikkan suku bunga dengan relatif lebih kecil, yakni 50 basis poin pada bulan Desember, dan diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Februari.
Baca Juga
Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan para ekonom memprediksi ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh dalam kisaran 4,5 sampai 5 persen pada 2023. Angka pertumbuhan tersebut berpotensi dicapai meskipun ekonomi negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menjadi rentan akibat lonjakan inflasi dan pengetatan moneter.
"Namun, China yang menjadi mitra dagang terbesar banyak negara termasuk Indonesia, menunjukkan indikasi perbaikan, sejalan dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19," ucapnya dalam riset, Senin (2/1/2023).
Begitu juga dengan inflasi global pada 2023 yang masih berpotensi meningkat. Tingkat inflasi diprediksi lebih rendah dibandingkan 2022 dan tidak banyak mengganggu tingkat konsumsi secara agregat.
Sedangkan dampak dari inflasi global masih akan menekan daya beli masyarakat berpendapatan rendah, dan kemungkinan juga masih menahan pemulihan mobilitas jarak jauh.
Selain itu, pengetatan moneter diprediksi lebih terbatas karena berkurangnya tekanan inflasi global dan domestik. Investasi pun diprediksi akan kembali menjadi penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi pada 2023.
Simak pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.
Pukul 12.20 WIB, rupiah kembali melemah dengan turun 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp15.588,5 per dolar AS.
sepanjang sesi rupiah bergerak dalam rentang 15.556-15.608,5
adapaun Indeks dolar AS naik 0,04 persen di level 103,56.
IHSG naik 38,3 poin atau 0,56 persen ke level 6.889,32 pada penutupan perdagangan sesi I.
Sepanjang sesi IHSG diperdagangkan dalam rentang 6.838,57 - 6.896,83.
Sebanyak 285 saham menguat, 227 melemah, 173 stagnan.
Pukul 11.00 WIB, rupiah berbalik menguat dengan naik 2,5 poin atau 0,02 persen menjadi Rp15.570 per dolar AS.
sepanjang sesi rupiah bergerak dalam rentang 15.556-15.608
adapaun Indeks dolar AS stagnan di level 103,52.
Pukul 10.00 WIB, rupiah turun 13,5 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.586 per dolar AS.
sepanjang sesi rupiah bergerak dalam rentang 15.574-15.608
adapaun Indeks dolar AS naik 0,05 persen ke level 103,57.
Pukul 09.05 WIB, rupiah turun 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.589 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,24 persen ke level 103,76.