Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana meluncurkan sejumlah inovasi kebijakan dan produk pada 2023 dalam rangka pendalaman pasar.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menargetkan transaksi waran terstruktur akan meningkat pada 2023. Sejak diluncurkan pada September 2022, rata-rata nilai transaksi harian waran terstruktur saat ini mencapai Rp191 miliar.
Sejauh ini, penerbit waran terstruktur dipegang oleh PT RHB Sekuritas Indonesia dengan 13 underlying saham. Iman mengatakan jumlah penerbit diharapkan bertambah satu atau dua entitas pada 2023 setidaknya 15 underlying saham.
“Kami harapkan transaksi di 2023 meningkat karena di Asean, terutama Malaysia, kontribusi waran terstruktur terhadap rata-rata nilai transaksi Harian (RNTH) berkisar 2 persen—5 persen. Waran terstruktur ini akan kami kejar terus,” kata Iman, Kamis (29/12/2022).
BEI juga berencana untuk menerbitkan produk derivatif anyar yakni single stock future yang rencananya diumumkan di kuartal I/2023.
“Kami juga akan menyiapkan produk derivatif. Kami akan ada single stock future yang akan kami umumkan pada kuartal I/2023. Kami melihat dari pasar derivatif kita tumbuh signifikan, kami akan coba dengan single stock future,” katanya.
Baca Juga
Sepanjang 2022, BEI telah meluncurkan sejumlah produk dan layanan baru, di antaranya adalah otasi khusus “N” untuk perusahaan tercatat yang menerapkan saham dengan hak suara multipel pada akhir Januari 2022. BEI juga melakukan integrasi e-Registration dengan Sistem Pengelolaan Rekening Terintegrasi (SPRINT) OJK pada Februari 2022.
Bursa juga mulai menutup kode domisili investor pada Juni 2022, kemudian meluncurkan Indeks IDX Sharia Growth pada Oktober 2022, Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders pada November 2022, dan ESG Scoring pada Perusahaan Tercatat.
BEI juga mengeluarkan papan pencatatan baru yakni Papan Utama Ekonomi Baru. Papan pencatatan ini memiliki sejumlah persyaratan seperti penggunaan teknologi untuk menciptakan inovasi produk atau jasa yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Peluncuran Papan Utama Ekonomi Baru ini disertai dengan peluncuran Notasi Khusus baru untuk mengidentifikasi perusahaan yang masuk ke dalam papan tersebut yakni Notasi Khusus “I” dan “K”.