Bisnis.com, JAKARTA — Tahun 2023 diperkirakan akan menjadi tahun yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan di sektor konsumer. Adanya Pemilihan Umum 2024 yang menyisakan hitungan bulan dan harga komoditas yang baik bakal memberikan fundamental yang lebih kuat bagi emiten sektor ini.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dalam risetnya menyebutkan bahwa pendapatan emiten konsumer cenderung tumbuh pada tahun-tahun menjelang Pemilihan Umum. Pada 2009, perusahaan-perusahaan konsumer dalam radar analisis BRI Danareksa membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14,2 persen. Kemudian di 2014 tumbuh 16 persen dan pada 2019 tumbuh 7,3 persen.
“Menuju 2023, kami meyakini emiten konsumer akan diuntungkan oleh ekonomi yang kembali normal dan disertai pertumbuhan solid, serta didukung oleh naiknya uang beredar,” kata Natalia dikutip Rabu (28/12/2022).
Di sisi lain, IDXNONCYC juga memperlihatkan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada indeks komposit secara year to date (ytd). Sampai 26 Desember 2022, indeks tumbuh 8,93 persen, tertinggi ketiga setelah indeks sektor energi yang melesat 101,81 persen ytd dan sektor industri yang tumbuh 14,06 persen ytd.
“Kami melihat peluang pertumbuhan sektor ini didukung oleh daya beli yang meningkat dan katalis positif dari pemilihan umum,” tambahnya.
Adapun saham emiten konsumer yang menjadi pilihan utama BRI Danareksa Sekuritas adalah MYOR dengan target harga Rp3.000 dan ICBP dengan target harga Rp12.100. Natalia mengatakan Mayora menjadi emiten sektor konsumer dengan pertumbuhan tertinggi dalam tiga pemilihan umum terakhir, sementara Indofood CBP diuntungkan dengan kekuatan merek mi instan Indomie selaku penguasa pangsa terbesar.
Baca Juga
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya memperkirakan sektor konsumer non-cylical melanjutkan pertumbuhan seiring dengan meredanya kasus Covid-19. Di sisi lain, terdapat optimisme pelaku pasar bahwa pemerintah akan mengakhiri kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Terdapat perkiraan 2023 status pandemi akan menjadi endemi sehingga aktivitas masyarakat akan lebih tinggi daripada sebelum pandemi. Hal ini terlihat dari indeks mobilitas yang konsisten naik ke tempat rekreasi dan publik,” kata Cheril, Senin (26/12/2022).
Cheril mengatakan mobilitas yang meningkat bakal turut mengerek tingkat konsumsi. Terlebih harga komoditas cenderung lebih landai sehingga tekanan biaya produksi yang sempat dirasakan produsen akan berkurang.
Adapun saham-saham yang masuk dalam radar rekomendasi Cheril mencakup emiten minimarket pengelola Alfamart AMRT dengan target harga Rp2.980 dan ICBP dengan target harga Rp10.650 per saham.
Terpisah, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga memperkirakan sektor ini akan melanjutkan pertumbuhan karena memiliki daya tahan yang kuat di tengah tantangan ekonomi.
“Perusahaan big cap mapan dalam sektor ini dianggap sebagai saham yang aman dan defensif. Saya merekomendasi buy untuk saham AMRT dengan target harga Rp2.940 dengan harga support Rp2.300. Kemudian buy untuk ICBP dengan target harga Rp10.600 dan harga support Rp9.900,” kata Arjun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.