Bisnis.com, JAKARTA – Jelang tutup tahun, Saham-saham konstituen dalam indeks LQ45 diperkirakan masih berada dalam tren pertumbuhan seiring dengan adanya beberapa sentimen positif.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani mengatakan kinerja konstituen LQ45 dapat terus bertumbuh positif dengan adanya dorongan pertumbuhan perekonomian dalam negeri yang diperkirakan mencapai 5,3 persen.
“Prospek kinerja emiten LQ45 hingga akhir tahun masih akan cukup positif, terutama didorong oleh sektor consumer, perbankan, dan energi,” ujar Chisty dalam riset, Kamis (22/12/2022).
Sementara di sektor ekternal emiten LQ45 dinilai akan mendapat tekanan dari kebijakan moneter sejumlah bank sentral negara global, dan potensi resesi global masih menjadi katalis negatif bagi LQ45.
Meski demikian, Chisty menilai libur Natal dan tahun baru menjadi katalis positif tambahan untuk emiten sektor consumer primer, dan perdagangan ritel.
Kemudian masih tingginya kebutuhan energi dan permintaan komoditas baik dalam maupun luar negeri juga masih menjadi angin segar bagi emiten sektor energi.
Baca Juga
Selain itu, kenaikan suku bunga acuan 0,25 bps menjadi 5,5 persen juga berpotensi menjadi daya dorong yang positif bagi sektor perbankan. Hal ini karena kenaikan suku bunga berpotensi meningkatkan net interest margin para emiten perbankan.
Chisty menyebut saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham potensial yang dapat melanjutkan pertumbuhan kinerjanya. BBRI mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup solid yakni 8 persen secara year-on-year (YoY) pada kuartal III/2022.
Sementara BBCA mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 13 persen secara YoY pada kuartal III/2022. Pertumbuhan kredit BBCA melampaui pertumbuhan kredit industri yang mencapai 11 persen.
“Saham LQ45 yang cukup potensial dan berpotensi melanjutkan pertumbuhan kinerjanya yakni saham perbankan BBCA ataupun BBRI. Kedua emiten bank tersebut memiliki tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi,” ujar Chisty.
Selain perbankan, Chisty menyebut saham consumer goods dapat menjadi bahan pertimbangan seiring terjaganya inflasi dalam negeri di angka 5,42 persen secara YoY. Terlebih lagi daya beli masyarakat berpotensi meningkat tahun dengan dengan adanya kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2023.
Berikut adalah saham-saham yang menjadi rekomendasi Ajaib Sekuritas:
BBCA - Buy on weakness (8.500)
Target harga resistance pada level 8875, cut loss jika menembus level 8.450
BBRI - Buy (4.960)
Target harga resistance pada level 5.030, cut loss jika menembus level 4.890
AMRT - Buy (2.600)
Target kenaikan harga pada resistance 2.680, cut loss jika menembus level 2.520.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.