Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas konstituen dalam Indeks LQ45 dinilai sudah mulai mengalami kenaikan menjelang window dressing. Emiten sektor energi disebut sebagai konstituen yang memimpin kinerja saham.
Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan pergerakan saham sektor energi akan terpengaruh oleh pergerakan harga komoditas global. Saham batu bara dan minyak mentah disebut berpeluang tumbuh di akhir tahun.
"Mengingat siklus harga komoditas energi yang cenderung mengalami penguatan di penghujung tahun mengikuti permintaan yang meningkat," ujar Ike kepada Bisnis pada Rabu (30/11/2022).
Lebih lanjut, Ike mengatakan jika kinerja Indeks LQ45 dijabarkan, tercatat ada beberapa sektor yang rata-rata pergerakan sahamnya masih negatif. Beberapa diantaranya adalah layanan telekomunikasi, bahan pokok konsumen, dan industri.
Indeks LQ45 juga diperkirakan akan perlahan rebound di penghujung tahun. Ike juga memperkirakan saham yang pergerakan sahamnya masih negatif akan mulai rebound di akhir tahun. Saham tersebut seperti WIKA, BSDE, PTPP, BBTN, dan TLKM.
"Bahkan sektor keuangan yang konstituennya masuk ke LQ45 pun seperti BBRI sudah menembus all time high lagi," ujar Ike.
Baca Juga
LQ45 ditutup zona hijau pada perdagangan hari ini. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan LQ45 menguat 1,31 persen atau 13,06 poin.
Sepanjang tahun ini atau year-to-date (YtD) LQ45 menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan hingga 8,25 persen.