Bisnis.com, JAKARTA - PT Merdeka Copper and Gold Tbk. (MDKA) mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 9 bulan pertama 2022, di tengah moncernya bisnis emas.
MDKA meraih pendapatan US$626 juta atau setara Rp9,7 triliun (kurs Rp15.617 per Dolar AS) sepanjang 9 bulan 2022. Pendapatan MDKA ini meningkat 139,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$261 juta.
Manajemen MDKA menjelaskan pendapatan tambahan sebesar US$255 juta dari penjualan Nickel Pig Iron (NPI) PT Merdeka Battery Materials (MBM) sebesar 15.386 ton nikel dengan harga jual rata-rata US$16.602 per ton. Pendapatan tersebut merupakan penjualan NPI setelah penyelesaian akuisisi MBM pada 17 Mei 2022.
Peningkatan pendapatan tambang emas Tujuh Bukit sebesar 36 persen menjadi US$220 juta pada 9 bulan 2022 terutama didorong oleh peningkatan produksi emas, dari 95.883 ons pada 9 bulan 2021, menjadi 107.168 ons pada 9 bulab 2022 dan peningkatan harga emas realisasi rata-rata dari US$1.795/oz pada 9 bulan 2021 menjadi US$1.820/oz pada 9 bulan 2022.
Pendapatan Tambang Tembaga Wetar juga meningkat 49 persen dari US$95 juta pada 9 bulan 2021 menjadi US$142 juta pada 9 bulan 2022. Hal ini terutama didorong oleh produksi tembaga yang lebih tinggi dari 13.388 ton pada 9 bulan 2021 menjadi 15.793 ton pada 9 bulan 2022, dengan peningkatan harga tembaga realisasi rata-rata sebesar US$9.321 per ton.
Sementara itu, MDKA mencatatkan laba kotor sebesar US$144,1 juta, naik 95,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$73,7 juta. MDKA juga mencatatkan laba operasional yang meningkat 106,2 persen menjadi US$108,4 juta, dari US$52,5 juta secara tahunan.
Baca Juga
MDKA pun membukukan laba bersih senilai US$70,3 juta atau setara Rp1,09 triliun. Laba bersih MDKA ini meningkat 279,3 persen dibandingkan kuartal III/2021 yang sebesar US$18,5 juta.
Adapun kas dan setara kas bersih MDKA per 30 September 2022 adalah US$365 juta. Selain itu, per tanggal 30 September 2022, MDKA mempunyai fasilitas yang belum dicairkan sebesar US$269 juta yaitu MDKA revoving credit facility (RCF), BSI RCF, dan sebagian porsi pinjaman berjangka MTI dan fasilitas pembiayaan PPN MTI.