Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Personel Alih Daya (PADA) Patok Harga IPO Rp100 per Saham

PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) akan melakukan penawaran umum IPO dengan harga Rp100 per saham pada 2-6 Desember 2022.
PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) akan melakukan penawaran umum IPO dengan harga Rp100 per saham pada 2-6 Desember 2022. Bisnis/Himawan L Nugraha
PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) akan melakukan penawaran umum IPO dengan harga Rp100 per saham pada 2-6 Desember 2022. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/ IPO) di Rp100 per saham sehingga berpotensi meraih dana Rp90 miliar.

Sebelumnya, PADA telah melakukan penawaran awal pada 16-22 November 2022, dengan rentang harga penawaran Rp100-Rp120 per saham. Perseroan kemudian menetapkan harga IPO Rp100 per saham.

Jadwal IPO Personel Alih Daya

  • Penawaran Umum : 2-6 Desember 2022
  • Masa penjatahan (Selesai) : 6 Desember 2022
  • Tanggal distribusi saham : 7 Desember 2022
  • Tanggal Pencatatan di Bursa : 8 Desember 2022

PADA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi, call center, perkantoran, keamanan dan SDM. Nantinya, PADA dimasukkan ke dalam sektor industri dengan subsektor human resource & employment services.

Melalui IPO, Personel Alih Daya menawarkan sebanyak 900 juta saham atau sebanyak – banyaknya 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Dengan demikian, PADA berpotensi meraih dana sebesar Rp90 miliar dari penawaran perdana ini. 

UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada IPO PADA. Sementara itu, penjamin emisi efek pada IPO perusahaan akan ditentukan kemudian.

Adapun, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk sejumlah keperluan. Rinciannya, sebanyak 63,26 persen akan dialokasikan untuk keperluan modal kerja. Antara lain untuk pembiayaan kegiatan operasional serta pembayaran rutin gaji dan tunjangan karyawan outsourcing.

Sebanyak 11,33 persen atau sekitar Rp9,71 miliar akan dialokasikan pada lini bisnis jasa teknikal. Kemudian, dana sebesar Rp5,21 miliar atau 6,08 persen akan digunakan untuk pengembangan IT.

Selanjutnya, sekitar 7,32 persen atau Rp6,27 miliar akan dialokasikan pada lini bisnis jasa perkantoran. Adapun, 5,98 persen atau dana sekitar Rp5,13 miliar dialokasikan pada lini bisnis customer care center.

Kemudian, sebanyak 3,83 persen atau sekitar Rp3,28 miliar dialokasikan pada lini bisnis pelatihan (training). Sisanya, dana Rp1,88 miliar atau 2,20 persen  akan digunakan untuk pembaruan IT untuk mendukung kegiatan operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper