Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jauh dari Jurang Resesi, Sektor Saham Ini Masuk Pantauan

Sektor manufaktur, komoditas, dan finansial masih bisa menjadi pilihan investasi tahun depan.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sektor potensial jadi sasaran investasi pada 2023 melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih stabil.

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan sektor yang potensial tahun depan di antaranya terkat manufaktur.

“Bahan baku yang mereka impor setengah jadi tuh banyakmereka datangkan dari luar. Substitusi impor perlu dilakukan untuk sektor-sektor yang bisa dihilirisasi. Itu perlu dilakukan terus menerus,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/11/2022).

Selain itu, sektor consumer goods dan chemical juga potensial, karena pasar domestik Indonesia yang besar. Adapun, sektor yang terkait dengan komoditas juga masih menarik memasuki kuartal II/2023 kemungkinan harganya masih tinggi.

“Properti juga menarik dan mungkin mulai pulih juga, untuk beberapa segmen tertentu masih menarik walaupun tren suku bunga mungkin meningkat, tapi di beberapa siklus sebelumnya ketika tren suku bunga nak justru pertumbuhan kredit masih meningkat, karena orang antisipasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi,” imbuhnya.

David menilai awal tahun depan dan akhir tahun ini masih cukup bagus untuk sektor properti, terlebih daya beli masyarakat masih tinggi dan sekarang belum banyak perusahaan yang menaikkan suku bunga dan jika naik pun tidak banyak.

Selain itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta memberikan rating overweight untuk sektor finansial, tambang logam, batu bara, minyak dan gas, dan media.

“Tantangan di pasar modal saya pikir bisa berhubungan dengan infrastruktur di pasar modal karena kita masih negara berkembang, kita harus memperkuat infrastruktur di pasar modal tanah air. Selain itu, dari sisi jumlah pemodal, investor, traders, masih bisa dioptimalkan,” kata Nafan.

Untuk mendongkrak investasi ke depan, sosialisasi dan edukasi tidak boleh berhenti. Upaya ini juga bertujuan meningkatkan literasi di pasar modal Tanah Air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper