Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Centratama (CENT) Akuisisi Menara Rp631,53 Miliar Sekalipun Masih Rugi

Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT) melakukan akuisisi menara dengan 4 tahap transaksi selama Agustus-November 2022.
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia menara telekomunikasi, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) merampungkan pembelian 289 menara telekomunikasi dengan nilai transaksi Rp631,53 miliar.

Corporate Secretary Centratama Telekomunikasi Indonesia Wiwik Septriandewi menerangkan transaksi tersebut setara dengan 28,43 persen nilai ekuitas perseroan yang dirampungkan pada 18 November 2022.

"Dengan demikian, jumlah definitif menara yang dibeli oleh PT Centratama Menara Indonesia berdasarkan PPJB adalah sejumlah 289 dari total 289 menara yang semula direncanakan. Nilai transaksi atas rangkaian pembelian menara yang dilakukan, sampai dengan tahap terakhir transaksi, adalah sebesar Rp631.532.016.463," jelasnya dalam keterbukaan, Rabu (23/11/2022).

Pembelian tersebut berasal dari PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Technindo Global Fortace. Pembelian dilakukan dengan 4 tahap transaksi yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2022, 29 Agustus 2022, 10 Oktober 2022, dan 18 November 2022.

Jumlah pembelian dalam masing-masing tahap tersebut yakni 7 menara, 106 menara, 174 menara, dan 2 menara sehingga total pembelian 289 menara.

Wiwik menegaskan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan sehubungan dengan penyelesaian tahap terakhir pembelian menara telekomunikasi berdasarkan PPJB.

Penyelesaian pembelian tersebut dilakukan di tengah posisi keuangan CENT yang tertekan. CENT mengalami rugi senilai Rp1,35 triliun dalam sembilan bulan di 2022.

Rugi periode berjalan ini membengkak 302 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat Rp337,44 miliar. Sehingga total defisit emiten ini menyentuh Rp2,05 triliun dibandingkan dengan tahun 2021.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2022 yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pendapatan usaha tercatat Rp1,736 triliun meningkat 35,7 persen dibandingkan kuartal III/2021.

Peningkatan pendapatan itu ditopang oleh peningkatan pendapatan sewa dari PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp569,32 meningkat 78,9 persen. Pendapatan penyewaan oleh PT XL Axiata Tbk. (EXCL) tumbuh 16,5 persen menjadi Rp450,21 miliar dan PT Hutchison 3 Indonesia meningkat 16,5 persen menjadi Rp331,09 miliar.

Beban pokok CENT juga membengkak 32,9 menjadi Rp900,08 miliar meski laba kotor naik 39,1 persen menjadi Rp836,27 miliar.

Sayangnya, beban lainnya melambung 511 persen menjadi Rp715, 93 miliar yang dipicu adanya rugi selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing senilai Rp564,8 miliar dan rugi penghapusan aset tetap sebesar Rp132,83 miliar.

Kian tertekan, beban keuangan bengkak 105 persen menjadi Rp1,144 triliun. Dampaknya, rugi sebelum pajak final dan pajak penghasilan menyentuh Rp1,221 triliun, atau bengkak 447 persen dibanding akhir September 2021 sebesar Rp223,37 miliar.

CENT juga membukukan liabilitas sebesar Rp19,768 triliun dan ekuitas sebesar Rp663,43 miliar. Aset perseroan tercatat Rp20,43 triliun meningkat 3,19 persen dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp19,79 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper