Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN Karya, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp6,12 triliun kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang pemegang 60 persen saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), pelaksana proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Setoran modal diberikan melalui skema konversi uang muka setoran modal menjadi setoran modal sebesar Rp 6,1 triliun dan setoran tunai senilai Rp11,51 miliar.
Dengan dilaksanakannya transaksi tersebut, perseroan dapat meningkatkan kepemilikan sahamnya di PSBI. Selanjutnya, dengan terlaksananya transaksi, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dapat direalisasikan.
"PSBI melalui KCIC akan mengelola proyek KCJB yang berkontribusi terhadap pendapatan perseroan, serta meningkatkan nilai saham perusahaan," jelas manajemen WIKA dalam keterangan tertulis, yang dikutip pada Senin (21/11/2022).
Dengan adanya transaksi tersebut, kepemilikan saham WIKA di PSBI menjadi 39,11 persen. Sementara itu, pemegang saham pengendali tetap pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan kepemilikan 51,38 persen. Sisanya, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sebesar 1,21 persen, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sebesar 8,3 persen.
Tanggal transaksi penambahan setoran modal dengan skema konversi uang muka setoran modal menjadi setoran modal merupakan tanggal pada saat ditandatanganinya keputusan para pemegang saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham PSBI pada 16 November 2022.
WIKA telah melakukan realisasi penyertaan modal tersebut yang terlebih dahulu dicatatkan sebagai uang muka setoran modal pada PSBI dengan nilai realisasi sampai dengan saat ini adalah sebesar Rp6,1 triliun, dan perseroan berencana melakukan konversi atas uang muka setoran modal tersebut menjadi setoran modal.
Selain itu, perseroan akan melakukan setoran tunai sebesar Rp11,51 miliar sebagai komitmen dalam memenuhi kebutuhan biaya operasi PSBI tahun ini. Komitmen akan direalisasikan setelah PSBI menyampaikan permohonan tambahan setoran modal kepada para pemegang saham PSBI.
Sedangkan kebutuhan pengadaan tanah proyek KCJB yang semula direncanakan bersumber dari setoran modal para pemegang saham PSBI dengan porsi kewajiban Wijaya Karya sebesar Rp92,38 miliar, akan direalisasikan oleh KCIC.
KCIC merupakan perusahaan patungan antara PSBI dan China Railway International Co Ltd (saat ini bernama Beijing Yawan HSR Co Ltd) untuk melaksanakan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Dengan kepemilikan saham PSBI di KCIC sebesar 60 persen.