Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Farmasi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) membukukan penurunan kinerja pada kuartal III tahun 2022. Penurunan ini tercermin dari pendapatan dan laba bersih yang turun tipis.
Berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), DVLA mencetak pendapatan sebesar Rp1,52 triliun. Angka ini turun tipis sebesar 3,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp1,57 triliun.
Manajemen juga mengungkapkan jika pendapatan ini disokong oleh tiga segmen usaha yaitu penjualan obat resep sebesar Rp555 miliar, obat bebas sebesar Rp788 miliar dan ekspor serta maklon sebesar 184 miliar.
“Penjualan barang tersebut melalui pihak ketiga dan pihak berelasi,” ungkap manajemen.
Penurunan penjualan tersebut diikuti oleh beban pokok yang juga bekurang jika dibandingkan kuartal III tahun 2021. Pada Kuartal III/2022, DVLA membukukan beban pokok sebesar Rp713,5 miliar sedangkan pada 2021 beban pokok tercatat Rp733,3 miliar.
Kinerja tersebut membuat emiten farmasi ini mencetak laba usaha sebesar Rp208,3 miliar, turun 39 persen jika dibandingkan dengan laba kuartal III tahun lalu. Laba periode berjalan tercatat Rp165,2 miliar, juga turun 38 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp268 miliar.
Baca Juga
Seiring dengan kinerja tersebut, perseroan juga membukukan liabilitas sebesar Rp622 miliar dengan dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp139 miliar dan liabilitas jangka pendek sebsar Rp481,1 miliar. Ekuitas DVLA juga tercatat sebesar Rp1,45 triliun. Sedangkan Aset tercatat sebesar Rp2,07 triliun.
Kinerja saham di pasar bursa pada hari ini, Selasa (15/11/2022) tercatat mengalami penurunan sebesar 2,72 persen yang membawanya parkir di level Rp2.500 per lembar saham. sepanjang perdagangan, sebanyak 28,7 ribu saham diperdagangkan dengan nilai Rp71,09 juta dengan 70 kali transaksi.