Bisnis.com, JAKARTA - Data penjualan mobil grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan pertumbuhan 21,45 persen menjadi 468.290 unit hingga Oktober 2022.
Berdasarkan data Gaikindo, per Senin (14/11/2022), Astra mencatatkan penjualan Januari-Oktober 2022 sebanyak 468.290 unit mobil. Jumlah tersebut meningkat 21,45 persen dibandingkan dengan realisasi edisi yang sama tahun lalu sebanyak 385.566 unit mobil.
Penjualan tersebut masih didominasi dengan jenis Toyota dan Lexus sebanyak 277.710 unit naik 20,52 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu. Disusul Daihatsu sebanyak 157.887 unit tumbuh 18,65 persen dari 10 bulan tahun lalu. .
Selain itu, penjualan Isuzu Astra juga tercatat 30.650 unit, UD Trucks sebanyak 1.624 unit, dan Peugeot sebanyak 419 unit.
Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto menerangkan selama Januari–Oktober 2022, data penjualan mobil baik nasional maupun Astra mengalami peningkatan 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
"Pasar otomotif nasional meraih penjualan yaitu 851.413 unit sementara penjualan mobil Astra mencapai 468.290 unit. Kami berharap capaian positif penjualan mobil dapat terus berlanjut hingga akhir tahun," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (14/11/2022).
Baca Juga
Sementara itu, penjualan mobil LCGC Astra tercatat 110.598 unit lebih tinggi 15,76 persen dibandingkan dengan 10 bulan tahun lalu yang sebanyak 95.539 unit mobil.
Adapun, market share Astra selama 10 bulan masih bertahan pada 55 persen sementara kendaraan LCGC pangsa pasar Astra mencapai 75 persen.
Penjualan Astra khusus pada Oktober 2022, tercatat sebanyak 54.826 unit mobil, lebih tinggi dari realisasi bulan yang sama tahun lalu 41.729 unit kendaraan. Penjualan mobil LCGC juga meningkat menjadi 13.593 unit dibandingkan dengan 10.428 unit pada Oktober tahun lalu.
Pada Oktober 2022 Astra mencatatkan pangsa pasar sebesar 59 persen naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55 persen. Dari kendaraan LCGC, pangsa pasar ASII turun menjadi 75 persen dari posisi 86 persen pada Oktober 2021.
Pada penutupan perdagangan Senin, harga saham ASII tercatat anjlok 2,33 persen atau 150 poin ke level 6.300 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp255,05 triliun. Harga penutupan tersebut masih naik 10,53 persen atau 600 poin sepanjang tahun berjalan.
