Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan manajer investasi PT Syailendra Capital memberikan sejumlah tips untuk mengelola keuangan dan memulai investasi dalam gelaran Festival Literasi Digital.
Bisnis Indonesia Group menggelar Festival Literasi Digital dengan tema Menjangkau yang Terjauh, Jadilah Pahlawan Digital di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Sabtu (12/11/2022).
Devara Aryasta, Head of Investment Specialist Syailendra Capital, menyampaikan sebelum memulai investasi, calon investor harus terlebih dahulu melek finasial dan sudah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Setidaknya, ada 4 tahapan kesehatan finansial, yakni financial basic, financial safety, financial growth, dan financial freedom. Financial basic adalah kondisi kehatan finansial dasar, seperti kebutuhan pokok dan belanja sehari-hari sudah terpenuhi.
Selanjutnya, financial safety adalah tahapan seseorang sudah memiliki dana darurat, asuransi, dan mampu menabung secara rutin. Ukuran kesiapan dana darurat berbeda-beda, tetapi untuk orang yang singgle minimal memiliki 3-6 bulan pengeluaran.
"Jadi ketika pengeluaran bulanan Rp2 juta, maka setidaknya orang single harus punya dana darurat minimal Rp6 juta," jelasnya.
Baca Juga
Setelah mencapai tahapan financial basic dan financial safety, maka Anda dapat naik ke tahapan selanjutnya, yakni financial growth. Pada tahapan inilah Anda dapat melakukan investasi untuk meningkatkan aset atau kekayaan.
Menurut Devara, tahap pertama dalam investasi ialah menetapkan tujuan. Tujuan harus spesifik, misalnya memiliki rumah Rp1 miliar dalam 8 tahun ke depan. Artinya, diharapkan dalam 8 tahun investor akan konsisten mencapai tujuannya.
Tahap kedua, melakukan review finansial. Hal ini seperti menelaah kembali tahapan sebelumnya, seperti dana darurat, kebutuhan sehari-hari, utang ataupun kredit, yang kemudian disesuaikan kembali dengan dana alokasi investasi.
Tahap ketiga ialah mencari informasi sebanyak-banyaknya, agar calon investor tahun berbagai jenis investasi yang cocok dengannya dan profil risikonya, apakah saham, reksa dana, obligasi, properti, dan sebagainya. Bisa juga menggunakan strategi diversifikasi.
"Misalnya berapa persen dana investasi untuk saham, berapa persen reksa dana, atau properti," imbuh Devara.
Tahap keempat sebelum memulai investasi ialah menentukan, apakah aset Anda lebih baik dikelola pihak lain atau oleh Anda sendiri. Apabila dikelola pihak lain, maka carilah broker ataupun manajer investasi legal yang bisa membantu keuangan dan investasi Anda.
"Namun, kalau Anda yakin bisa menentukan sendiri investasi Anda, silahkan jalankan sesuai strategi Anda," jelasnya.