Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Jatuh Tempo Rp1,27 Triliun, Begini Kesiapan Indomobil Finance Milik Grup Salim

Indomobil Finance Indonesia bersiap melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada akhir November 2022 sebesar Rp1,27 triliun.
Indomobil Finance./Istimewa
Indomobil Finance./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI), leasing dalam konglomerasi Grup Salim memastikan telah menyiapkan dana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2021 Seri A yang akan jatuh tempo pada tanggal 29 November 2022. Nilai surat utang yang jatuh tempo ini mencapai Rp1,27 triliun 

Vice Chairman Executive Board Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi mengatakan, perseroan akan melunari obligasi Rp1,27 triliun tersebut menggunakan dana hasil collection Account Receivable (AR) dan juga fasilitas kredit yang tersedia.

“Saat ini perseroan memiliki fasilitas kredit yang lebih dari cukup untuk mendanai bisnis pembiayaan setahun ke depan, sehingga pelunasan obligasi ini tidak mempengaruhi kemampuan untuk menyalurkan kredit Indomobil Finance Indonesia,” ujar Gunawan kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).

Di sisi lain, secara bisnis, Gunawan menambahkan bahwa perseroan saat ini terus berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai dealer baru untuk meningkat penetrasi pasar pembiayaan. Perseroan juga terus memperdalam hubungan dengan rekan bisnis yang sudah terjalin selama ini.

Sebagai informasi, Perusahaan pembiayaan dalam konglomerasi otomotif Grup Salim ini telah menerima menerima pinjaman sindikasi sebesar US$327 juta atau setara Rp4,8 triliun dari 13 entitas perbankan dalam negeri maupun luar negeri pada Agustus 2022 lalu. Pinjaman sindikasi ini disebut sebagai kepercayaan kreditor yang terdiri dari perbankan dalam negeri, Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, Australia, hingga China terhadap perseroan.

Adapun institusi-institusi yang menjadi peserta sindikasi buat IMFI kali ini, yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch melalui PT Bank BTPN Tbk. (BTPN); Bank of China (Hong Kong) Limited melalui Bank of China (Hong Kong) Limited Jakarta Branch; PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA); DBS Bank Ltd.; PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP); dan The Korea Development Bank Singapore Branch.

Selain itu, turut terlibat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI); Mizuho Bank Ltd. melalui PT Bank Mizuho Indonesia; Oversea-Chinese Banking Corporation Limited; RHB Bank Berhad; Australia and New Zealand Banking Group Limited; Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited Singapore Branch; dan PT Bank KEB Hana Indonesia.

Untuk mendukung terlaksananya kegiatan pendanaan ini, perseroan menunjuk Bank of China (Hong Kong), Bank Mandiri, SMBC melalui BTPN, Bank Mizuho, KDB, Bank Bukopin, RHB Bank Berhad, CIMB Niaga, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, dan DBS Bank Limited sebagai Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners.

Adapun, Australia and New Zealand Banking Group Limited dan Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited Singapore Branch ditunjuk oleh IMFI sebagai Mandated Lead Arrangers, dan Bank KEB Hana Indonesia sebagai Lead Arrangers. Sedangkan sebagai Facility Agent dan Account Bank adalah Bank BTPN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper