Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal III/2022 berkat naiknya harga batu bara.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, emiten berkode UNTR ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp91,5 triliun atau meningkat 58 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp57,82 triliun.
Masing-masing unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, dan industri konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 30 persen, 36 persen, 27 persen, 6 persen dan 1 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
Rinciannya, pertumbuhan signifikan pada lini bisnis pertambangan batu bara naik 138 persen menjadi Rp24,36 triliun.
Lini bisnis mesin konstruksi United Tractors mencatatkan pertumbuhan 74 persen menjadi Rp27,4 triliun pada kuartal III/2022 ini. Selanjutnya, lini bisnis kontraktor penambangan mencatatkan pendapatan Rp33,2 triliun, atau naik 37 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sisanya, lini bisnis pertambangan emas turun menjadi Rp5,75 triliun dari Rp6,47 triliun, lini bisnis industri konstruksi turun menjadi Rp729 miliar miliar dan lini bisnis energi baru membukukan pendapatan Rp27 miliar.
Baca Juga
Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah, United Tractors mencatatkan rata-rata nilai tukar naik 7 persen menjadi Rp15.247 per dolar AS.
Sementara itu, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan dari Rp44,3 triliun menjadi Rp66,25 triliun pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba bruto UNTR naik 87 persen menjadi Rp25,27 triliun dari Rp13,52 triliun.
Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, UNTR mencatatkan laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp15,9 triliun, melesat 103 persen dari Rp7,8 triliun pada kuartal III/2021.