Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung tertekan kendati masih berpeluang mengalami penguatan berkisar di level 6.872 hingga 7.137 pada Kamis (13/10/2022).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan jika IHSG diprediksi akan terkonsolidasi selama support level terdekat dapat dipertahankan ditengah tekanan yang berlangsung.
“Jika support level bisa bertahan maka omentum tekanan masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka panjang,” jelasnya dalam publikasi riset yang diterima Bisnis, Rabu (12/10/2022).
Data Bloomberg menunjukkan, pada penutupan perdagangan Rabu (12/10/2022) pukul 15.00 WIB, IHSG mengalami penurunan tipis sebesar 0,43 persen yang membawanya parkir di level 6.909,21.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.870,28 hingga 6990,59. Data tersebut juga mencatatkan sebanyak 144 saham menguat, 415 saham melemah dan 28 saham bergerak ditempat.
Seiring dengan prediksi IHSGt, William Surya Wijaya juga merekomendasikan saham-saham emiten PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Telkom Indonesia (TLKM).
Baca Juga
Kemudian ada PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR).
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.