Bisnis.com, JAKARTA — Eropa kembali membuka operasional pembangkit bertenaga batu bara. Hal ini akan meningkatkan permintaan batu bara dan bisa dimanfaatkan emiten yang memproduksi sesuai spesifikasi untuk menyasar ekspor ke Eropa.
Berdasarkan data yang terkumpul dari berbagai sumber, terdapat sejumlah emiten yang sudah memenuhi spesifikasi batu bara Eropa, yakni batu bara kalori tinggi dengan kualitas di 5.500 kcal per kg hingga 6.000 kcal per kg.
Emiten yang memiliki hasil produksi batu bara kalori tinggi di antaranya PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM).
Emiten yang dinakhodai Garibaldi Thohir, ADRO dapat memprodukso batu bara kalori tinggi melalui tambang PT Birawa Pandu Selaras, dengan kualitas 5.543 kcal/kg.
ADRO sendiri tercatat sudah mulai mengiri 1-2 persen produksinya ke Eropa. Pasar tertinggi yang menyerap penjualan batu bara Adaro ialah pasar Indonesia 23 persen, Asia Tenggara 23 persen, Asia Timur Laut 27 persen, India 15 persen, China 10 persen, dan lainnya 1 persena. Sisanya
Selanjutnya, ITMG dapat memproduksi batu bara berkalori PT 5.600-6.200 kcal/kg dari PT Indominco Mandiri, 6.100-6.500 kcal/kg dari PT Trubaindo Coal Mining dan PT Bharinto Ekatama, dari PT Nusa Persada Resources dengan kalori 5.500 kcal/kg, dan PT Tepian Indah Sukses berkualitas 6.400 kcal/kg.
Baca Juga
Namun, Direktur Indo Tambangraya Megah Jusnan Ruslan mengatakan, meskipun beberapa permintaan batu bara dari Eropa sudah datang, ITMG masih akan fokus untuk menyuplai pelanggan di pasar Asia.
Jusnan menuturkan, pada 2023 ITMG melihat kemungkinan permintaan batu bara masih akan baik di Asia, sehingga ITMG akan fokus menjaga pelanggan dari wilayah Asia.
"Tapi tidak kami pungkiri prospek di Eropa juga sedang kami pelajari. Ketika permintaan akan membaik, dari sisi harga, kami tidak akan melepas peluang tersebut," ucapnya.
Selanjutnya, BUMI bisa mendapatkan produk batu bara kualitas tinggi dari tambang Pinang dengan kalori 5.900 -6.613 kcal/kg, Melawan berkalori 5.600 kcal/kg, dan tambang Arutmin sebesar 6.700-6.800 kcal/kg.
Namun, BUMI juga belum bisa memenuhi permintaan dari Eropa. Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan bahwa saat ini BUMI masih mengalami kendala produksi lantaran dilanda musim hujan berkepanjangan.
"Jika musim hujan sudah reda, mungkin kami akan mulai meningkatkan produksi dan masuk ke pasar-pasar baru," kata Dileep.
Adapun, HRUM memproduksi batu bara dengan rata-rata kalori 5.700 kcal/kg dan tercatat sudah mulai melakukan ekspor untuk pertama kalinya ke Eropa pada kuartal I/2022 melalui pengiriman batu bara ke Belanda. Volume penjualan ke Belanda mencapai 9 persen dari total 900.000 ton batu bara yang dijual perusahaan atau setara 81.000 ton.
“Perseroan mencatatkan penjualan perdana di pasar Eropa di kuartal I/2022 dengan pengiriman ke Belanda. Volume penjualan sebesar 9 persen dari total penjualan,” kata Direktur Utama Harum Energy Ray A. Gunara.
Namun, Ray mengemukakan peluang ekspor ke Eropa cukup terbatas jika melihat spesifikasi permintaan dan kondisi produksi perseroan. Mayoritas batu bara yang diproduksi HRUM tidak sesuai dengan spesifikasi kebutuhan Eropa.
“Kami tidak punya jumlah yang diminta. Mayoritas bukan untuk spesifikasi tersebut. Meski ada peluang tersebut, kemampuan perseroan memenuhinya terbatas,” katanya.
