Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Mampukah Menguat?

Nilai tukar rupiah berpotensi melemah kembali hari ini dengan berkisar di level Rp15.300 terhadap dolar AS.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA –  Nilai tukar rupiah berpotensi melemah kembali hari ini dengan berkisar di level Rp15.300 terhadap dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Adapun potensi ditutup melemah cukup kuat pada rentang Rp15.290 - Rp15.370 per dolar AS.

Menurutnya dolar AS masih lebih kuat terhadap mata uang lainnya setelah pemerintah Inggris setuju untuk mempermudah rencananya untuk pemotongan pajak yang tidak didanai.

“Tren ini secara luas diperkirakan akan menguatkan dolar AS dalam beberapa bulan mendatang, karena beberapa bank sentral menaikkan suku bunga lebih jauh untuk memerangi inflasi yang membandel,” kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (3/10/2022).

Pemerintah Inggris memutuskan untuk membatalkan usulan penghapusan tarif pajak penghasilan tertinggi, sebuah rencana yang telah banyak dikritik di Partai Konservatif yang berkuasa atas negara secara keseluruhan.

Menteri Keuangan baru Kwasi Kwarteng mengumumkan rencananya untuk memotong pajak secara substansial, termasuk tarif pajak penghasilan tertinggi sebagai bagian dari anggaran mini pada 23 September 2022.

Perdana Menteri Liz Truss juga berusaha untuk mempertahankan rencana tersebut di media selama akhir pekan, tetapi permohonannya tidak berhasil dengan beberapa anggota parlemen senior yang menyuarakan penentangan mereka terhadap kebijakan tersebut pada konferensi tahunan partai yang dimulai pada hari Minggu.

Di tempat lain, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga besar lainnya akhir bulan ini setelah data pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi Zona Euro mengalahkan perkiraan, naik ke rekor tertinggi 10,0 persen pada September.

Dari sisi internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi pada September 2022 sebesar 1,17 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) dan secara tahunan menembus 5,95 persen year to year/yoy. 

Data yang dirilis tersebut lebih baik dibandingkan ekspektasi para analis yaitu laju inflasi 1,2 persen mtm sedangkan angka inflasi tahunan sebesar 5,98 persen yoy.

Lonjakan inflasi didorong oleh naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pada 3 September 2022, pemerintah Indonesia telah menaikkan harga BBM Subsidi Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Disusul, harga Solar subsidi dikerek menjadi Rp6.800 per liter dari Rp5.150 per liter. Dua BBM Subsidi rata-rata naik 31,4 persen.

15:36 WIB
Rupiah Ditutup Menguat

Mengutip data Bloomberg, rupiah menguat 55 poin atau 0,36 persen ke Rp15.247,5 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS melemah 0,5 persen ke 111,18.

Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang lainnya di Asia juga mengalami penguatan seperti dolar Singapura menguat 0,16 persen, dolar Taiwan menguat 0,49 persen, won Korea Selatan menguat 1,09 persen, dan peso Filipina menguat 0,52 persen.

08:50 WIB
Rupiah Cenderung Melemah?

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan rupiah bergerak di rentang 15,260 - 15,345


Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper