Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin hari ini bersama sejumlah aset kripto menguat sekalipun investor dikabarkan kehilangan selera risiko atau risk appetite.
Mengutip data CoinMarketCap pada 12.30 WIB, Jumat (23/9/2022) harga bitcoin menguat 3,94 persen menjadi US$19.447.
Pada perdagangan kemarin, bitcoin sempat menyentuh titik terendah US$18.293, dan perlahan naik hingga kisaran 4 persen.
Di sisi lain, harga deretan altcoin kompak naik, antaralain ethereum (ETH) yang menguat 6,91 persen menjadi US$1.351 diiringi solana (SOL) yang juga meningkat 5,84 persen ke level US$33,04.
Adapun binance (BNB) naik sebesar 4,43 persen ke posisi US$276,78 sedangkan dogecoin (DOGE) menguat sampai 8 persen menjadi US$0,06214.
Analis memperkirakan tidak ada risk appetite yang cukup kuat untuk mendorong harga aset kripto terus naik saat ini.
Baca Juga
Managing Partner dan Chief Investment Officer ExoAlpha, David Lifchitz menjelaskan, pasar kripto tidak menyukai keputusan hawkish Gubernur The Fed Jerome Powell.
“Sejauh yang saya mengerti, tidak ada risk appetite akhir-akhir ini mengingat lingkungan geopolitik dan ekonomi makro [minim] untuk mendorong BTC naik,” ujarnya.
Sementara itu, Analis Teknikal Senior Kitco, Jim Wyckoff menjelaskan, harga sejumlah aset kripto yang sempat turun memiliki keuntungan teknis jangka pendek secara keseluruhan di tengah tren penurunan harga di grafik harian.
“Jalur resistensi paling rendah untuk harga kripto saat ini menyamping ke bawah,” ujarnya dalam laporan yang diterbitkan Kitco, dikutip Jumat (23/9/2022).
Harga bitcoin diproyeksikan bisa menuju US$20.000 setelah melewati level support di atas US$18.000.
Para trader kripto dikabarkan tengah mencari konfirmasi harga bitcoin dan aset kripto lainnya yang menguat mendapat sentimen dari indeks kekuatan relatif 14 hari Bitcoin.
Berdasarkan data Barchart, selama periode 14 hari indeks kekuatan relatif bitcoin mencapai 42,43 persen dengan volatilitas historis sebesar 67,82 persen.