Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihantam Greenback, Rupiah Dibuka Tenggelam Rp14.932 per Dolar AS

Selain rupiah, Won Korea Selatan terpantau turun tajam 1,25 persen, peso Filipina melemah 0,71 persen, dan yuan China melemah 0,39 persen.
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (14/9/2022) melemah di hadapan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, pada 09.05 WIB, mata uang Garuda melemah 0, 55 persen atau 81 poin ke Rp14.932.50 per dolar AS. Pelemahan ini diikuti oleh mata uang Asia lainnya.

Won Korea Selatan terpantau turun tajam 1,25 persen, peso Filipina melemah 0,71 persen, yuan China melemah 0,39 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,34 persen.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback melemah tipis 0,06 persen atau 0,07 poin ke 109.75 pada 09.30.

Mengutip Antara, Rabu (14/9/2022), indeks dolar AS sempat menguat untuk pertama kalinya dalam lima sesi perdagangan, didukung oleh data inflasi dan ekspektasi suku bunga yang lebih hawkish.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) negara itu naik 0,1 persen pada Agustus untuk kenaikan 8,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). IHK inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,6 persen untuk kenaikan 6,3 persen yoy. Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Indeks yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve dalam upaya mengekang inflasi. 

Sebagai catatan The Fed telah mengerek suku bunga sebesar 225 basis poin dalam empat kenaikan sejak Maret, dengan dua kali kenaikan 75 basis poin berturut-turut pada Juni dan Juli. Pedagang pasar uang memperkirakan kenaikan 75 basis poin ketiga ketika bank sentral bertemu pada 21 September untuk memutuskan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper