Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York menguat pada awal perdagangan Jumat (9/9/2022) waktu setempat, memberikan sinyal untuk menghentikan pelemahan beruntun tiga minggunya.
Berdasarkan data Bloomberg, pada 21.35 WIB indeks Dow Jones Industrial Average dibuka menguat 0,63 persen atau 201,31 poin ke 31.975,83, S&P 500 naik 0,74 persen atau 29,58 poin ke 4.035,76, dan Nasdaq melejit 1,05 persen atau 124,21 poin ke 11.986,34.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah memperpanjang pergerakan yang bergejolak karena harga melanjutkan kenaikan pada Jumat pagi. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) dan Brent masing-masing naik 2,8 persen menjadi US$85,88 per barel dan US$91,66 per barel.
Dalam peringatan keras kepada negara-negara Barat pada Jumat, Rusia mengatakan upaya untuk menempatkan batas harga ekspor minyak dan gas negara tersebut.
Sementara itu, investor terus mempertimbangkan pernyataan yang dibuat oleh Gubernur Federal Reserve Powell pada Konferensi Moneter Tahunan ke-40 Cato Institute di Washington D.C. pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.
“The Fed memiliki, dan menerima, tanggung jawab untuk stabilitas harga,” kata Powell, sekali lagi menegaskan komitmen bank sentral AS untuk mengurangi inflasi.
Baca Juga
Wall Street mengantisipasi dengan kepastian yang meningkat bahwa pejabat Fed akan mengambil kebijakan kenaikan suku bunga ketiga berturut-turut sebesar 0,75 persen akhir bulan ini, dengan serangkaian institusi meningkatkan ekspektasi besarnya terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed.
Bank of America, Goldman Sachs, dan Nomura semuanya telah menaikkan perkiraan mereka terhadap suku bunga The Fed hingga akhir tahun.
"Dalam pandangan kami, panduan yang tidak berubah tentang kapan laju kenaikan suku bunga mungkin melambat menunjukkan bahwa Jerome Powell dan The Fed merasa nyaman dengan harga pasar saat ini," kata ekonom Bank of America, mengutip Yahoo Finance.
Pada bagian lain, saham DocuSign (DOCU) menguat 11 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan pada Kamis malam dan meningkatkan panduan pendapatan pada tahun ini.
Saham Zumiez (ZUMZ) merosot lebih dari 7 persen setelah perusahaan ritel ini membukukan hasil kuartal II/2022 yang mengecewakan dan merevisi turun panduan penjualan kuartal ketiga. CEO Rick Brooks mengatakan inflasi membebani pengeluaran konsumen sehingga memberi tekanan pada bisnis perusahaan AS.