Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan divestasi satu ruas tol terakhir tahun ini setelah merampungkan transaksi penjualan 3 ruas tol.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menargetkan dapat melakukan kerja sama strategis atau divestasi tol keempat pada tahun ini. Ruas tol yang ditargetkan dapat terjual yakni tol Trans Jawa ruas Pemalang-Batang.
"Target kami berikutnya strategic partnership ruas tol Pemalang-Batang mudah-mudahan bisa selesai tahun ini," jelasnya dalam penyelesaian transaksi ruas tol Trans Jawa Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang, Selasa (6/9/2022).
Ruas tol tersebut dikelola oleh cucu usaha WST yakni PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) yang merupakan anak perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR).
Konsesi Ruas Tol Pemalang–Batang memiliki total panjang 39,20 km dan masa konsesi selama 50 tahun sejak 2016. Perusahaan yang berdiri pada 2006 ini diakuisisi oleh WTR pada 2016.
WTR saat ini memiliki sebesar 60 persen saham PBTR dan sisanya dimiliki oleh PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) sebesar 40 persen. Ruas tol ini telah beroperasi sejak 2018.
Baca Juga
WSKT baru saja menyelesaikan pelepasan kepemilikan dua ruas tol Trans Jawa yakni ruas tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang yang dibeli oleh otoritas investasi Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA).
INA menggandeng 3 investor asing, yakni Soverign Wealth Fund (SWF) ADIA dari UAE, APG yang merupakan dana pensiun Belanda, dan CDPQ yang merupakan dana pensiun dari Provinsi Quebec, Kanada.
"Transaksi ini bagian dari program penyehatan Waskita yang kami laksanakan 8 stream penyehatan keuangan. Ini membantu Waskita mengurangi beban itu dan pulih jadi perusahaan sehat, kami ucapkan terima kasih ke INA dan partner telah selesaikan proses ini," tambahnya.
Dia menjelaskan sejak 2014, melalui Waskita Toll Road, WSKT telah berhasil membangun jalan tol lebih dari 1.000 km dengan 18 ruas konsesi. Pada 2019, WSKT berhasil melakukan kerjasama strategis ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertasono.
Pada 2020 karena pandemi divestasi melalui kerja sama strategis tersebut tidak dilakukan. Kemudian, pada 2021, 4 ruas tol berhasil terjual.
Pada kuartal II/2022, WSKT berhasil melakukan kerjas ama strategis untuk ruas tol Cimanggis-Cibitung bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Masuknya SMI ke dalam PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemegang konsesi ruas tol Cimanggis–Cibitung ini melalui mekanisme share swap 55 persen kepemilikan saham WTR di CCT.
Adapun kepemilikan saham WTR di CCT sebelumnya sebesar 90 persen dan setelah masuknya SMI maka struktur kepemilikan pada CCT terdiri dari SMI sebesar 55 persen, WTR sebesar 35 persen serta pemegang saham lainnya sebesar 10 persen.
Destiawan menambahkan perseroan juga memperkuat posisi kepemilikan saham mayoritas di anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dengan menggantikan 4,5 persen kepemilikan saham SMI di WTR melalui konversi menjadi kepemilikan saham pada CCT sebagai bagian dari kesepakatan kerjasama strategis yang dimaksud. Ini merupakan tahap II dari konversi saham SMI di WTR ke BUJT yang dimiliki WTR.
Sebelumnya, pada Juni 2021 WTR dan SMI telah melakukan kerjasama strategis atas kepemilikan 20 persen saham WTR di ruas tol Semarang–Batang dan 34,99 persen saham di ruas tol Cinere–Serpong.