Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York tergelincir pada perdagangan Senin (22/8/2022) waktu setempat, menandai penurunan terbesar untuk S&P 500 sejak 16 Juni 2022.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (23/8/2022), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,91 persen atau 643,13 poin ke 33.063,31, S&P 500 anjlok 2,14 persen atau 90,49 poin ke 4.137,99, dan Nasdaq merosot 2,55 persen atau 323,64 poin ke 12.381,55.
Mengutip Yahoo Finance, penurunan pasar ini terjadi menjelang minggu yang sibuk untuk berita ekonomi dengan simposium Jackson Hole Federal Reserve pada Jumat (26/8/2022), hari yang sama bagi investor dalam mengharapkan pembaruan pada data inflasi dan sentimen konsumen AS.
Di pasar komoditas, minyak mentah berjangka WTI bergejolak dalam perdagangan sore, dengan minyak mentah jatuh di bawah US$87 per barel pada Senin pagi sebelum berita utama tentang kemungkinan pengurangan produksi dari Arab Saudi mengirim minyak mentah kembali ke US$90 per barel.
Euro juga diperdagangkan kembali di bawah paritas dengan dolar AS karena dolar melanjutkan tahun terbaiknya sejak akhir 90-an.
Di pasar kripto, Bitcoin sempat turun hampir 2 persen dan mengancam akan menembus US$21.000 lagi setelah menembus level ini semalam untuk pertama kalinya sejak akhir Juli 2022.
Baca Juga
Pasar kripto yang telah reli bersama saham selama beberapa minggu terakhir, juga terhenti pada Jumat (19/8/2022) dengan Bitcoin dan Ethereum sama-sama kehilangan sekitar 8 persen.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun, yang telah menurun karena harga obligasi menguat diperdagangkan di atas 3 persen padaSenin, level tertinggi sejak 20 Juli 2022. Imbal hasil 10 tahun naik sekitar 20 basis poin minggu lalu. di tengah penurunan yang lebih luas di pasar saham.
Dari berita korporasi, kisah Bed Bath & Beyond mulai terungkap ketika Ryan Cohen, Chairman GameStop, salah satu pendiri Chewy, dan pemimpin kelompok aksi pertama perdagangan saham meme pada 2021, mengungkapkan penjualan seluruh 11,8 persen sahamnya di Bed Bath & Beyond pada minggu lalu.
Berita ini mengirim saham Bed Bath & Beyond turun 40 persen pada Jumat. Bloomberg juga melaporkan akhir pekan lalu Bed Bath & Beyond telah menyewa pengacara restrukturisasi dan menghadapi keterlambatan pengiriman dari pemasok karena keterlambatan pembayaran.