Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. terus melanjutkan upaya restrukturisasi komposisi bisnisnya tahun ini agar dapat lebih lincah menanggapi perkembangan di industri telekomunikasi. Aksi ini bakal menjadikan grup telekomunikasi BUMN ini makin kuat di industri ini.
Berita terkait Telkom (TLKM) menjadi salah satunya berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id, Minggu (21/8/2022):
1. Aksi Konsolidasi Internal, Upaya Grup Telkom Menjaga Relevansi
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. tengah serius mengonsolidasikan bisnis-bisnis yang dijalankannya agar menjadi lebih fokus, efektif, dan efisien. Setelah sebelumnya mengonsolidasikan bisnis menara, kini giliran bisnis internet pita lebar dan data center.
Anak usaha emiten berkode saham TLKM tersebut, yakni PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, secara intensif berkoordinasi dengan Indihome dan Telkom Group menyusul rencana penggabungan bisnis internet pita lebar (broadband) dan nirkabel yang dikelola BUMN tersebut.
Model bisnis yang akan digunakan dalam konsolidasi ini nantinya persis seperti yang terjadi pada saat Telkomsel melepas sekitar 6.000 menara telekomunikasinya kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) alias Mitratel dengan nilai transaksi saat itu mencapai Rp10,28 triliun.
2. Setoran Dividen BUMN 2023, Target Realistis Penuh Tantangan
Kinerja keuangan sejumlah emiten BUMN yang kuat pada paruh pertama tahun ini menjadikan target setoran dividen BUMN tahun depan dalam RAPBN 2023 menjadi realistis. Meski begitu, sejumlah tantangan di sisa tahun ini berpotensi mengganggu kinerja BUMN.
Pemerintah menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND), khususnya dari dividen dapat mencapai Rp44,06 triliun pada tahun 2023. Angka tersebut naik 9,1 persen jika dibandingkan dengan outlook 2022.
Peningkatan dividen dari emiten BUMN ini diharapkan terjadi seiring dengan adanya peningkatan kinerja mereka yang didorong oleh pertumbuhan perekonomian Indonesia. Keberhasilan restrukturisasi BUMN juga menjadi faktor penopang target tersebut.
3. Cacar Monyet Sudah Masuk Jakarta! Begini Cara Cegah Penularannya
Setelah hampir dua tahun didera virus Covid-19, Indonesia kini harus siap menghadapi serangan cacar monyet. Kewaspadaan perlu ditingkatkan setelah satu kasus infeksi virus cacar monyet terdeteksi di Jakarta. Sebelumnya, Kemenkes menangani 23 kasus suspek, selanjutnya 22 dari semua suspek tersebut dinyatakan bukan cacar monyet.
Dikutip dari laman b2p2vrp.litbang.kemkes, virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.
Virus cacar monyet juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.
4. BI Deteksi Deflasi di Agustus, Inflasi Tahunan Bakal Melandai
Pergerakan inflasi tahunan pada Agustus 2022 kemungkinan bisa menurun dibandingkan inflasi tahunan pada Juli 2022 yang mencapai 4,94 persen. Indikasi itu setidaknya diketahui dari hasil Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia pada minggu III Agustus 2022. Jika tidak terjadi lonjakan inflasi pada minggu ke IV, harapan menurunnya inflasi tahunan pada Agustus 2022 bisa tercapai.
Hasil survei BI mengindikasikan perkembangan inflasi sampai dengan minggu ketiga Agustus 2022 mengalami deflasi 0,14% secara bulanan (month-to-month/mtm).
Komoditas utama penyumbang deflasi Agustus 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu bawang merah sebesar -0,16 persen (mtm), cabai merah -0,11 persen (mtm), minyak goreng -0,07 persen (mtm), cabai rawit -0,06 persen (mtm), daging ayam ras -0,05 persen (mtm), tarif angkutan udara -0,03 persen (mtm), tomat -0,02 persen (mtm), serta bayam dan jeruk masing-masing -0,01 persen (mtm).
5. Mengintip Rencana Jababeka (KIJA) Bangun Silicon Valley Cikarang
Rencana PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) bakal membangun proyek 'The Next Silicon Valley' yang diklaim pertama dan terbesar di Indonesia seluas 60 ha di Cikarang Jawa Barat bukan isapan jempol belaka. Jababeka tahun ini akan segera merilis kawasan teknologi layaknya Silicon Valley dengan nama Correctio di wilayah Cikarang. Salah satu produk unggulan yang ditawarkan yaitu CORE.
Presiden Direktur PT Grahabuana Cikarang sekaligus Direktur Jababeka Suteja Sidarta Darmono mengatakan sebagai langkah awal diwujudkannya Correctio, Jababeka melalui anak perusahaannya, PT Grahabuana Cikarang (Jababeka Residence) memperkenalkan satu produk unggulan perdananya yaitu CORE.
CORE merupakan komitmen Jababeka untuk mewujudkan industri 4.0. dan society 5.0. Jababeka ingin menghadirkan kawasan dengan mutu teknologi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini serta sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi.