Bisnis.com, JAKARTA – Induk Shopee dan Garena, Sea Ltd membukukan kerugian yang lebih besar dari perkiraan. Perusahaan juga menarik proyeksi target kinerja bisnis e-commerce tahun ini.
Mengutip Bloomberg, Selasa (16/8/2022) perusahaan yang berbasis di Singapura itu membukukan kerugian sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi sebesar US$506,3 juta setara Rp7,48 triliun pada kuartal yang berakhir Juni 2022, melampaui rata-rata proyeksi analis sebesar US$482,3 juta.
Saham Sea turun lebih dari 4 persen dalam perdagangan pra-pasar Bursa Efek New York, dan jatuh makin dalam hingga 10,78 persen pada 21.07 WIB.
Kinerja suram juga datang setelah Sea memangkas prospek pendapatan e-commerce setahun penuh pada Mei 2022, ke level terendah US$8,5 miliar, dibandingkan US$8,9 miliar sebelumnya. Para konsumen yang sebelumnya muncul pada era lockdown pandemi kini mengurangi pembelian online, beralih ke hal-hal penting lantaran potensi resesi ekonomi.
Sea, yang menganggap Tencent Holdings Ltd. sebagai investor terbesarnya, telah mengalami serangkaian kemunduran tahun ini, termasuk larangan mendadak atas game seluler paling populer di India dan penutupan operasi e-commerce di sana.
Saham Sea telah jatuh sekitar 75 persen sejak mencapai puncaknya pada Oktober 2021.
Baca Juga
Perusahaan telah mencoba untuk meningkatkan profitabilitas sebagai pijakan pertumbuhan topline. Penjualan kuartal II tahun ini naik 29 persen menjadi US$2,9 miliar, pertumbuhan paling lambat dalam hampir lima tahun.
Berikut rangkuman laporan kinerja Sea Ltd untuk kuartal II/2022:
- Di Asia Tenggara dan Taiwan, kerugian EBITDA yang disesuaikan per pesanan untuk Shopee, sebelum alokasi biaya umum untuk kantor pusat, mencapai kurang dari 1 sen. Chief Executive Officer Forrest Li menegaskan target bisnis untuk mencapai adjusted EBITDA positif sebelum biaya kantor pusat di Asia pada tahun ini
- Kerugian bersih Sea naik lebih dari dua kali lipat (year-on-year/yoy) menjadi lebih dari US$931 juta atau setara Rp13,73 triliun per Juni 2022.
- Pendapatan kuartal kedua dari Shopee, unit e-commerce Sea, naik 51 persen menjadi sekitar US$1,7 miliar dibandingkan perkiraan US$1,9 miliar.
- Pendapatan dari bisnis game Garena turun menjadi US$900,3 juta, sedikit di atas perkiraan sebesar US$827,6 juta, seiring dengan matangnya game mobile Free Fire. Perusahaan mengatakan pada Maret bahwa mereka memperkirakan Garena akan membukukan US$2,9 miliar hingga US$3,1 miliar dalam pemesanan pada 2022, yang akan menjadi penurunan pertama yang pernah ada.
- Pendapatan dari SeaMoney, unit layanan keuangan digital Sea, naik menjadi US$279 juta.
- Sea telah mengurangi jejaknya di luar negeri dan memangkas pekerjaan di bisnis periferal karena ketatnya persaingan dan perseroan lebih fokus pada profitabilitas. Langkah ini merupakan perubahan mencolok dari sikap pengeluaran sebelumnya untuk ekspansi global.
- Gross merchandise value (GMV) Shopee, atau jumlah transaksi yang mengalir melalui platformnya, naik 27 persen menjadi US$19 miliar.
- Beberapa investor mengurangi eksposur mereka ke Sea Ltd. Misalnya, Tiger Global Management LLC menjual US$473,8 juta saham Sea, memotong kepemilikannya setelah enam kuartal sebelumya mengakumulasi beli.
- Altimeter Capital Management LP, pemegang saham Grab Holdings Ltd. yang berbasis di Singapura, keluar dari daftar pemegang saham kelas A Sea Ltd.