Bisnis.com, JAKARTA - Dua emiten saham yang termasuk dalam indeks High Dividend 20 mengalami penurunan laba per kuartal II/2022 dibanding tahun sebelumnya.
Dua emiten tersebut adalah Perusahaan rokok afiliasi Philip Morris, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Laba HMSP menurun dari Rp4,13 triliun pada kuartal II/2021 menjadi Rp3,05 triliun pada kuartal II/2022 atau turun 26,27 persen.
Diberitakan sebelumnya, HMSP mengumumkan pembagian dividen saham senilai Rp63,3 per saham untuk tahun buku 2021. Total HMSP membagikan dividen sebesar Rp7,36 triliun dengan menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 116,32 miliar lembar.
Jumlah dividen yang disebar HMSP menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, HMSP menebar dividen tunai kepada para pemegang sahamnya dengan nilai Rp72,8 per lembar saham, atau setara Rp8,46 triliun untuk tahun buku 2020.
Pada kuartal II/2022, CPIN mencatat laba sebesar Rp2,42 triliun sementara pada kuartal II/2021 laba CPIN mencapai Rp2,83 triliun. Angka tersebut menurun hingga 14,68 persen.
Baca Juga
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Mei lalu, CPIN sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp108 per saham atau total Rp1,77 triliun untuk tahun buku 2021.
Pembagian dividen CPIN menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021, CPIN sepakat membagikan dividen tunai senilai Rp112 per saham atau setara Rp1,83 triliun dibayarkan atas 16,398 miliar lembar saham yang beredar.
Index High Dividend 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 20 emiten yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir, serta memiliki dividen yield tertinggi.