Bisnis.com, JAKARTA — Setelah selama seminggu lalu IHSG menguat sebesar 1,92 persen dengan Net Sell Foreign Investor Rp4.23 triliun, indeks BEI ini berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (8/8/2022).
Beberapa katalis pendorong penguatan IHSG di antaranya naiknya Indeks DJIA sebesar 0,23 persen serta naiknya harga beberapa komoditas seperti CPO 2 persen, nikel 0,82 persen, dan timah 1,24 persen di tengah penguatan Rupiah terhadap dolar AS serta turunnya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun kelevel 7.257 persen.
"Dilain pihak, investor perlu mewaspadai peluang terjadinya aksi profit taking atas saham berbasis coal, CPO dan, gold seiring turunnya harga komoditas tersebu," kata Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset harian, Senin (8/8/2022).
Harga komoditas seperti batu bara turun cukup tajam dihari ketiga sebesar 5 persen, adapun selama tiga hari harga Coal turun tajam sebesar 12,93 persen, minyak turun tipis 0,01 persen, dan emas turun sebesar 0,80 persen.
Edwin memperkirakan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran 7.057 - 7.119. Sementara itu, rupiah berpotensi bergerak di Rp14.880 - Rp14.910.
Rekomendasi beli juga diberikan kepada saham TLKM, SMGR, BBCA, JPFA, MYOR, PTPP, ACES, INDY, WIKA, ADHI, MAPI, dan BBNI.
Baca Juga
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.