Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyebut telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp13,5 triliun selama semester I/2022.
Berdasarkan info memo Telkom, serapan belanja modal senilai Rp13,5 triliun ini merepresentasikan 18,7 persen dari total pendapatan perseroan. Manajemen menyebut, serapan capex ini telah diutilisasikan untuk menguatkan jaringan dan penguatan infrastruktur pendukung lainnya, dan juga untuk meningkatkan kapasitas untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
"Dalam bisnis fixed line, capex dialokasikan untuk akses fiber-based dan pengembangan infrastruktur backbone bawah laut, dan proyek-proyek lainnya seperti menara dan pusat data," tulis manajemen TLKM dalam info memo semester I/2022 Telkom, Minggu (31/7/2022).
Lebih lanjut, kata Manajemen Telkom, TLKM menyerap belanja modal untuk perbaikan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, memulai peluncuran jaringan 5G, serta perbaikan sistem IT di bisnis mobile.
Sebelumnya, emiten pelat merah ini menyampaikan akan menganggarkan belanja modal sebanyak 25 persen dari pendapatan. Dengan guidance tersebut, TLKM memperkirakan akan menganggarkan belanja modal sekitar Rp40 triliun tahun ini.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan, belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk digital connectivity, baik di Telkom maupun di Telkomsel.
Baca Juga
"Kemudian pengembangan digital platform, digital services, kemudian data center, dan penguatan kapasitas cloud," kata Heri dalam paparan publik Telkom, Jumat (27/5/2022).
Sementara itu, Direktur Utama TLKM Ririek Adriansyah mengatakan, pada 2022 pihaknya akan melakukan investasi untuk masa depan, dengan menyiapkan berbagai mesin pertumbuhan ke depannya.
"Antara lain misalnya ada five bold moves, fixed mobile convergence, unlocking Mitratel, kemudian juga kami konsolidasi, dan pada saatnya nanti unlocking data center," tutur Ririek.
Menurut Ririek, pihaknya terus merencanakan mengembangkan data centernya. Saat ini, TLKM tengah menyelesaikan hyperscale data center di Cikarang dan akan dikembangkan terus ke berbagai daerah lain ke depannya.
"Semua itu membutuhkan investasi, maka itu sebagian dari laba yang ditahan akan kami gunakan untuk kebutuhan tersebut," ucapnya.