Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Dukungan Mendag, Gunung Raja Paksi (GGRP) Bakal Genjot Volume Ekspor Baja

Dengan ekspor senilai US$4 juta ke Selandia Baru, GGRP bersyukur dan bangga produk baja Indonesia sudah diakui di pasar internasional.
Fasilitas pengolahan baja Gunung Raja Paksi/gunungrajapaksi.com
Fasilitas pengolahan baja Gunung Raja Paksi/gunungrajapaksi.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) berkomitmen untuk terus meningkatkan volume ekspor produk baja ke depannya, seiring dengan adanya dukungan dari pemerintah.

Presiden Direktur GGRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng berharap nilai dan jumlah ekspor produk baja perusahaan akan semakin meningkat. Hari ini, Selasa (26/7/2022), GGRP baru saja melakukan ekspor baja ke Selandia Baru dengan nilai US$4 juta.

“Ekspor sebanyak 3.800 metrik ton nilai US$4 juta dan akan terus berkembang pada pemesanan selanjutnya,” ujar Abednedju Giovano yang akrab dipanggil Argo dalam siaran pers, Selasa (26/7/2022).

Argo bersyukur bahwa ekspor GGRP ini menandakan bahwa produk Indonesia telah diakui di tingkat internasional, terutama Selandia Baru yang identik dengan standar yang tinggi.

“Dalam hal ini produk ekspor ditujukan ke negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Kanada, Malaysia dan Amerika Serikat. Kami bersyukur dan bangga produk baja Indonesia sudah diakui di pasar internasional tentu saja atas dukungan dan fasilitasi Kemendag,” ujarnya.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang turut hadir dalam pelepasan ekspor 3.800 metrik ton baja struktur dan plat baja ke Selandia Baru mengatakan bahwa dirinya bahagia. Pasalnya, Selandia Baru memiliki standar yang sangat ketat.

Mendag meyakini PT Gunung Raja Paksi akan mudah untuk melakukan ekspor ke seluruh dunia seusai mengirim ke Selandia Baru.

"Jadi kalau berhasil tembus pasar New Zealand, Australia, berarti perusahaan Gunung Raja Paksi ini sudah bisa ekspor di seluruh dunia," ungkap Mendag.

Mendag yang akrab dipanggil Zulhas pun memastikan akan terus mendukung penuh industri baja di Indonesia. Zulhas juga menegaskan dukungan industri baja di tanah air diperlukan agar dapat terus berkembang. Adapun, Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN ini yakin dengan semakin berkembangnya industri baja tanah air akan memberikan keuntungan kepada negara.

"Satu kita bisa ekspor dan kedua kita bisa mendapatkan keuntungan lebih sehingga tidak perlu impor lagi," ungkapnya.

PT Gunung Raja Paksi Tbk. merupakan salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 2,2 juta ton per tahun dan perjalanan GRP setelah melewati 50 tahun bersama-sama berkembang dengan Indonesia merupakan bukti komitmen yang kuat terhadap pengembangan industri baja nasional.

Saat ini, GGRP didukung dengan total karyawan sebanyak 5.000 orang dan sejak 2019 GGRP telah go public dan bertransformasi dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang profesional.

Dari catatan Bisnis, emiten baja nasional tersebut berhasil meraih laba bersih US$15,8 juta pada kuartal I/2022. Kinerja tersebut meningkat tajam 113,6 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021, sebesar US$7,4 juta. Sementara dari sisi top line, GGRP berhasil membukukan penjualan bersih sebesar US$235juta, meningkat 70.4 persen dari periode yang sama sebelumnya, US$138 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper