Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Tepis Anggapan BUMN Banyak Utang, Ini Dalihnya

Erick Thohir menyatakan BUMN berhasil menurunkan rasio utang dengan modal yang diinvestasikan dari 39 persen pada 2020 menjadi 35 persen pada 2021.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mengungkapkan rasio utang BUMN terhadap modal telah mengalami penurunan sejak 2021. Hal ini menunjukkan perbaikan posisi utang BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan BUMN berhasil menurunkan rasio utang dengan modal yang diinvestasikan dari 39 persen pada 2020 menjadi 35 persen pada 2021.

"Utang pun kalau dilihat rasio utang, dengan modal diinvestasikan turun dari jadi dari 39 persen menjadi 35 persen. Artinya apa? Image BUMN banyak utang itu ya salah," ungkap Erick di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/7/2022).

Erick mengklaim kinerja tersebut lebih baik daripada yang diterapkan perusahaan swasta. Menurutnya, dalam struktur modal pengusaha swasta biasanya lebih banyak kontribusi utang daripada modalnya.

"Kalau kita di private sector saja, kebetulan dahulu saya juga pengusaha. Itu biasanya modal itu biasanya lebih kecil daripada utang, ada lah 30-70. Ini kita kebalik. Jadi kita jangan dijebak persepsi, ini fakta dan data," katanya.

Erick juga kembali memamerkan keberhasilan transformasi BUMN. Saat ini, BUMN berhasil memberikan kontribusi pendapatan ke pemerintah hingga Rp1.198 triliun dalam 3 tahun terakhir.

Jumlahnya naik Rp60 triliun di masa-masa krisis pandemi Covid-19. Kontribusi tersebut berasal dari penerimaan dividen, bagi hasil, dan pajak.

Sementara itu, untuk laba bersih BUMN yang dikonsolidasikan jumlahnya mencapai Rp124 triliun pada 2021 dari awalnya Rp13 triliun pada 2020.

Selain itu, Erick juga menegaskan BUMN terus melakukan perampingan jumlah. Sebelum dia menjabat jumlah BUMN mencapai 108 perusahaan.

Kemudian, setelah holdingisasi digencarkan olehnya, jumlah BUMN berkurang menjadi hanya 41 BUMN. Targetnya, dalam roadmap Kementerian BUMN 2025-2034, jumlah BUMN dapat mengerucut menjadi tersisa 30 BUMN.

"Menteri berikutnya kalau bisa dirampingkan lagi jadi 30 [BUMN]. Kita membuktikan banyak bukan berarti sehat," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper